Kamar Ayra DKK.
Usai berkenalan dengan teman baru nya di sini,
Ayra tampak sedang merapikan barang barang nya ke lemari, sambil berbincang ringan dengan teman seasrama nya."Kalian dari kapan di pondok ini?" tanya Ayra.
"Udah dari awal masuk tingkat Aliyah sih, kenapa emang?" jawab Tasya dan balik bertanya.
"Kalian kok bisa betah? padahal kita di kekang di sini?" semua nya tersenyum mendengar penuturan Ayra,
"Kita gak merasa di kekang selama di sini, awal nya emang kurang nyaman, tapi lama-lama terbiasa dan nyaman deh." ujar Clara girang.
"Do'a in gue betah juga ya di sini!" semua mengamini panjang do'a Ayra.
"Btw yang nganter gw kesini tadi siapa? kok mereka bisa di rumah pak Kyai pemilik pesantren?" Ayra mengalihkan topik pembicaraan.
"Ngomong nya pake aku-kamu aja ya? Di sini gak boleh kaya gitu, gak sopan. Mereka yang kamu maksud itu adalah sahabat, yang pake gamis item tadi anak Pak Kyai, sisanya santriwati di sini. Memang mereka baru jadi bagian anggota inti Silat, jadi mungkin masih ngurus pendaftaran tadi di ndalem." jawab Bianca menjelaskan.
"Ah iya, gu-aku minta maaf, udah terbiasa. Komunitas Silat nya masih baru? kok baru buka pendaftaran?" Ayra cengengesan merutuki kebodohan nya, dia akan mulai membiasakan diri dengan pesantren ini.
"Gapapa, ga usah minta maaf juga, dibiasakan pake aku-kamu ya? dan ya, baru tadi pagi organisasi silat di resmikan, 4 sahabat itu jadi anggota inti karna katanya jago Silat." Tasya ikut nimbrung.
"Selain mereka siapa lagi yang jadi anggota inti?" Ayra macam sedang mengintrogasi, tapi kawan barunya tidak masalah akan hal itu, maklum masih baru.
"Ada 3 Ustadz dan 1 Gus, jadi 4 pemimpin santriwati dan 4 pemimpin santriwan!" jelas Bianca lagi.
"Bentar-bentar, Gus itu apa?" Ingat harus maklum!masih baru ini, jadi gapapa kalo banyak tanya.
"Gus itu anak pak Kyai juga, dan yang tadi anter kamu itu Ning, namanya Ning Keinara." Clara yg menjawab,
"Terus tadi ndalem itu apa?" lagi-lagi Ayra bertanya tak jemu.
"Itu rumah pak kyai yang kamu maksud, namanya ndalem." lanjut Clara masih setia mendengarkan lontaran pertanyaan.
"Ooo... kalo yang paling ganteng di ndalem tadi siapa?" kali ini semua bingung, siapa yang dimaksud Ayra ini?
"Yang mana Ay? perasaan ganteng semua." heran Tasya,kenapa tiba-tiba nanyain yang paling ganteng?
"Ihh ada tadi, yang paling ganteng, yang pake koko Abu sama sarungan!" sekarang mereka tau jawabannya.
"Oalah, iya itu Gus Rishad,pembina utama organisasi pencak silat, anak sulung Pak Kyai dan kakak nya Ning Keinara tadi. " ujaran Bianca menjelaskan semua nya.
"Namanya Rishad ya?"
"Iyaa, emang dia ganteng. Kenapa? Kamu suka?" tanya Clara ceplas-ceplos.
"Nggak kok, cuma kagum aja sama ganteng nya." sigap Ayra membantah.
"Tapi kamu udah gak jaga pandangan tau Ayra." Bianca yg bicara, Ayra mengernyit bingung.
"Maksud nya?"
"Iya Ra, kamu udah gak jaga pandangan sama yang bukan mahrom, dan jika kita terpesona dengan yang bukan halal itu... kita membicarakan, kita memikirkan, kita memandangnya dengan perasaan senang itu dapat jadi Zina, seharusnya kita menundukkan kepala saat sedang di dekat yang bukan halal." panjang lebar penjelasan dari Bianca membuat Ayra makin nge-blank.
![](https://img.wattpad.com/cover/372488792-288-k746678.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence Keinara & Rishad [On Going]
Teen FictionWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!!, SPAM KOMEN BIAR THA TAMBAH SEMANGAT 🔥, DAN JANGAN LUPA VOTE NYAA😊 rasa takut terhadap ayah nya yg sedang emosi lantaran perusahaan keluarga yang hampir bangkrut membuat Amora Valencia Geovano kabur dari rum...