Prolog

2.6K 219 54
                                    

Hello everyone!
It's story of Lee Donghyuck NCT as dominan

Title: Before' My Little Lion
Squel' My Little Lion series 2.
Pairing: Hyuckmark slight Hyuckno.
Genre: fantic, gaylove, boyslove, romance, friendship, idollife, sad, etc.

Happy Reading!

.........

Character:

Lee Donghyuck or Haechan NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Donghyuck or Haechan NCT.

Lee Donghyuck or Haechan NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark Lee

Lee Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno

.........

Kita putus."

Senyuman yang mengembang hangat di wajah seketika luntur setelah dua kata menyakitkan terucap dari mulut seseorang.

Tik.

Tik.

Tik.

Dentingan jarum jam di dinding bahkan terdengar jelas. Suara angin berhembus dari celah jendela menggoyangkan beberapa helai rambut tiga pemuda yang saat ini tengah berhadapan dalam keheningan.

Senyuman kembali mengembang, mata tertutup sejenak, sebuah kekehan terdengar bersamaan dengan salah satu tangan yang menggaruk kepala.

"Becanda, ya?" Salah satu pemuda berucap pelan, namun bisa didengar karena kondisi ruangan yang sunyi.

"Lo masih paham bahasa manusia, kan?"

Satu kalimat menyakitkan kembali terdengar. Senyuman pemuda itu memudar.

"Jeno..... Ini gak lucu."

"Perlu diulang?" Seseorang yang dipanggil Jeno itu menyahut dingin. "Gue mau kita akhiri hubungan bodoh ini, Lee Haechan."

Puk.

Satu kantung plastik yang berisi makanan serta minuman langsung terjatuh dari genggaman tangan pemuda bernama Lee Haechan. Pemuda itu menatap lawan bicaranya dengan pandangan menyendu.

"Kenapa?" Haechan bertanya parau. Terlihat menyedihkan, namun tak ada yang peduli bagaimana keadaannya saat ini.

"Gue rasa lo bisa lihat sendiri."

Pemuda lain yang sedari tadi hanya diam kini ikut bersuara. Na Jaemin.

"Masa harus dijelasin?" ucap Jeno. "Gak perlulah. Lo udah gede."

"Begitu?" gumam Haechan seraya tertawa pedih. "Akhirnya aku gagal ya, Jen? Gagal bikin kamu jatuh cinta sama aku."

"Lo harusnya tau, tapi kenapa nekat?" balas Jeno tanpa rasa bersalah. Jaemin di sebelahnya tampak memasang ekspresi datar. "Gue cintanya sama dia, bukan lo."

"Harusnya dari awal kamu nolak, kenapa malah nerima?" tanya Haechan. Kedua matanya memerah.

"Gue kasihan sama lo," sahut Jeno. "Daripada lo jadi gila karena gue tolak, kan? Harusnya lo berterima kasih."

"Gitu, ya?" Haechan terkekeh hambar. Pemuda itu menarik napas, berusaha agar emosinya tidak meledak. "Kamu jahat, Jen."

Jeno tertawa meremehkan, sementara Jaemin hanya tersenyum saja.

"Gak perlu drama segala. Lo gak bakal mati hanya karena masalah ini," kata Jeno.

Raut wajah Haechan berubah. Tatapannya datar tanpa ekspresi.

"Kalian tau, saat ini gue udah mati......"

Jeno dan Jaemin memincingkan mata. Jantung keduanya berdetak cepat dalam beberapa detik.

"Hati gue mati rasa karena kalian berdua, Jeno, Jaemin....."

.
.
.

Seorang pemuda tengah berbaring di ruang latihan. Kedua mata pemuda itu terpejam, napasnya naik turun tak beraturan. Dia baru saja selesai latihan.

"Pengen minum....."

Clik.

Pintu ruang latihan terbuka oleh seorang pemuda, namun hal tersebut tak membuat pemuda yang tengah berbaring terusik karena ulahnya.

"Lo kaya ikan kekurangan air," kata pemuda yang baru datang sembari menutup pintu, lalu berjalan mendekat.

Lee Haechan dan Mark Lee. Dua orang traine SM Entertainment yang beberapa bulan lagi akan debut.


"Gak mati, kan?" tanya Haechan kala pertanyaannya tidak mendapat jawaban. Ia duduk di samping Mark yang masih berbaring.

"Lo mau gue bunuh biar mati?"

Haechan terkekeh. "Yandere."

Mark tidak menyahut. Ia lebih memilih untuk memulihkan pernapasannya daripada meladeni perkataan pemuda berzodiak gemini di sampingnya.

Haechan juga tak bersuara. Ia melirik Mark yang terlihat nyaman dengan posisinya saat ini.

"Di mata gue dia kaya bayi," gumam Haechan sembari tertawa.

Senyuman di wajah pemuda itu merekah. Ia bergerak untuk meletakan kedua tangan di sisi tubuh Mark yang masih berbaring dengan mata terpejam.

Tatapan netra Haechan tak lepas dari wajah Mark. Secara perlahan entah sadar atau tidak, Haechan mencondongkan tubuhnya lalu memberi ciuman di bibir Mark yang seketika mendelik dengan ekspresi terkejut.

Bugh!

"Argh!"

"Lee Haechan bajingan!"

Haechan terkapar di lantai setelah mendapat pukulan secara tiba-tiba dari Mark. Sementara pemuda itu sudah mencicit ketakutan di sudut ruanganan.

"Eomaa, Markeu mau pulang!"

.
.
.

Tbc.

Nah, ini dia prolognya, ya. Selamat membaca. Nanti kita ketemu di chapter pertama 🥰❤️

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang