Series 2. BMLL(17)

1.1K 180 28
                                    

"Rasa Yang Hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa Yang Hadir."

.
.
.

Setelah melewati sedikit masalah, akhirnya NCT Dream berhasil menyelesaikan syuting untuk konten hari ini.

Sekarang mereka tengah bersiap untuk pulang.

Mark mendekati Haechan yang sibuk merapikan barang. Jeno terlihat melirik tak suka.

Haechan dan Mark terlihat membicarakan sesuatu yang entah apa karena suara mereka cukup pelan. Beberapa saat kemudian Mark beranjak keluar. Jeno memutuskan untuk mengikuti pemuda itu.

"Pelakor!"

Mark menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang berseru dengan kata yang kurang enak untuk diucapkan. Bukan Mark merasa panggilan itu untuk dirinya, ia hanya penasaran siapa orang yang menyerukan kata tersebut.

"Lo ngerasa jadi pelakor, ya?" sindir Jeno dengan senyum dingin. "Gue panggil pelakor langsung berhenti."

Mark menatap pemuda itu dengan sebal. "Gue bukan ngerasa, tapi cuma pengen lihat orang tolol mana yang seenak udelnya teriak dengan kata gak sopan di gedung Agensi."

Ekspresi wajah Jeno berubah kesal. "Maksud lo apa?!"

Mark mengedikan bahu. "Gak tau," sahutnya. "Udah, ah! Gue gak ada waktu ngurusin orang kaya lo."

Jeno segera menahan tangan Mark untuk tidak pergi. Pegangan tangan pemuda itu terbilang cukup kasar sampai membuat Mark meringis.

"Apa, sih?! Lepasin tangan gue!" kata Mark sembari meronta.

"Ada yang mau gue omongin sama lo," ucap Jeno tanpa peduli ringisan Mark.

"Kalau lo masih mau ngebahas masalah yang di atap tadi, lebih baik lo tahan aja, ya? Soalnya gue gak mau dengar apa-apa lagi dari mulut lo," sahut Mark.

"Lo sadar gak kalau tingkah lo ini menjijikan?" tanya Jeno sembari tersenyum dingin. "Lo pikir Haechan suka sama orang dengan tingkah kaya gini, hm?"

Mark mengerutkan kening. "Apa, sih?"

"Dengar, ya. Haechan itu paling suka tipe orang yang susah ditebak. Bukan suka nempel kaya lintah gini," ujar Jeno. "Dia bisa cepet ilfil sama lo."

Mark langsung terdiam. Apa iya?

"Lo pikir tingkah lo itu gemesin, ya?" tanya Jeno seraya tertawa. Pemuda itu melepaskan genggaman tangannya. "Lo salah kalau berpikir kaya gitu. Karena lo itu sama sekali gak gemes."

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang