Series 2. BMLL(20)

1.1K 179 26
                                    

"Tidak Suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak Suka."

.
.
.

Jeno menatap langit malam tak berbintang dari kamarnya. Raut wajah pemuda itu terlihat murung. Ia kembali mengingat perkataan Ibu Haechan.

"Kamu tau, saya bersyukur anak saya terlepas dari orang sepertimu. Tapi kamu datang ke sini untuk meminta saya membujuk Haechan kembali bersamamu? Keinginanmu itu sangat konyol. Saya tidak pernah merestui hubungan kalian berdua."

Bukan hanya Haechan, bahkan Ibu pemuda itu sendiri sudah tak menyukai Jeno lagi. Jadi, segala usahanya agar kembali pada Haechan takan pernah membuahkan hasil. Semua terbuang sia-sia.

"Haechan.... Mungkin ini saatnya aku benar-benar harus melepaskanmu dan merelakanmu bersama orang lain karena aku sadar jika kita gak mungkin bersama lagi."

Jeno memejamkan matanya. Butiran bening menetes. Mulai hari ini ia harus bisa melepaskan Haechan.

"Maaf, selama kita bersama aku gak pernah memberimu kasih sayang. Rasa cinta ini hadir saat kamu udah gak bisa digapai lagi."

Jeno menangis bersamaan air hujan yang kembali turun membasahi bumi.

"Kisah kita telah berakhir."

Jeno membuka matanya, lalu tersenyum pedih.

"Aku mencintaimu, Lee Haechan. Tapi aku gak akan egois lagi. Aku tau kebahagiaanmu bukan bersamaku."

Keegoisan Jeno sudah berakhir. Ia tak ingin Haechan semakin membenci. Semoga setelah ini hubungannya bersama Haechan kembali seperti dulu lagi. Walau bukan sebagai sepasang kekasih.

.
.
.

Suasana di Asrama unit NCT 127 selalu berisik seperti hari-hari sebelumnya. Namun ada sedikit perbedaan dari tingkah Mark yang berubah menjadi pediam tak banyak mengeluarkan suara. Padahal beberapa kali ia mendapat pertanyaan. Terutama mengenai kejadian semalam.

"Jangan dibahas."

Begitulah jawaban Mark saat disuruh menjelaskan apa yang membuatnya berteriak histeris seperti itu.

Johnny dan Yuta mungkin sedikit tahu mengenai perubahan sikap Mark. Tapi, apa mungkin dia sampai rela berubah hanya karena perkataan Jeno?

Mereka tak yakin. Sepertinya ada hal lain.

"Apa jadwal kalian hari ini?" tanya Taeyong pada Haechan dan Mark.

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang