Series 2. BMLL(7)

1.5K 176 38
                                    

"Kelahiran Ice Prince

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kelahiran Ice Prince."

.
.
.

Haechan terduduk lemas di lantai toilet Agensi. Wajah pemuda itu menunduk, kedua tangannya memeluk luntut dan ia menangis.

Kenapa harus seperti ini?

Kenapa perjuangannya berakhir sia-sia?

Kenapa ia tidak bisa membuat Jeno jatuh cinta padanya?

Kenapa harus Jaemin yang dicintai Jeno?

Dan berbagai pertanyaan lainnya yang berkecamuk dalam kepala.

Haechan berteriak tertahan. Dia ingin menyalurkan segala rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Pemuda itu memukul pahanya dengan keras, lalu tertawa penuh kepedihan.

"Kenapa lo lakuin semua ini ke gue, Jeno?" ucap Haechan pelan. "Kenapa harus orang yang gue cintai yang ngehancurin gue?"

Kedua tangan Haechan mengerat. Dia berusaha menahan diri untuk tidak berteriak mengucapkan kata-kata kasar.

Haechan menarik napas berulang kali, kedua mata pemuda itu terpejam hingga beberapa saat kemudian ia kembali membukanya.

Namun, tatapan mata Haechan berubah. Kedua matanya tampak kosong, tidak bercahaya. Tak ada lagi netra yang selalu memandang penuh kelembutan, binar ceria serta kebahagiaan. Kini yang terlihat hanya tatapan tajam dan dingin yang begitu menusuk.

"Jeno, Jaemin.... Gue benci kalian berdua."

Lee Haechan sudah berubah menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Hati pemuda itu telah membeku seperti es. Tidak ada yang bisa dengan mudah mendekatinya kembali. Dia memasang tembok penghalang yang sangat tinggi.

Semua karena Lee Jeno dan Na Jaemin.

.
.
.

"Kita juga putus."

Jeno yang sejak tadi memandang kepergian Haechan seketika menoleh ke arah Jaemin.

"Kamu ngomong apa, sih?" tanya Jeno bingung. Sepertinya tadi ia salah dengar.

Jaemin menatap Jeno dengan ekspresi dingin. "Putus, Lee Jeno."

Jeno mengerutkan kening, lalu tertawa pelan. "Gak usah becanda, deh, Na. Aku baru aja mutusin Haechan, lho. Becandaan kamu itu gak lucu sama sekali. Mending kita makan aj---"

"Karena gue gak lagi becanda jadinya gak lucu," sahut Jaemin memotong.

Jeno terdiam menatap sang kekasih. Ia masih tidak mengerti. "Kamu serius?"

"Lo lihat muka gue sekarang," balas Jaemin dingin. "Apa ada gue becanda?"

Jeno kembali terdiam mengamati wajah Jaemin. Ia tidak menemukan lelucon sama sekali. Jadi sang kekasih benar-benar ingin mengakhiri hubungan mereka.

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang