Series 2. BMLL(22)

1K 186 30
                                    

"Menemukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menemukanmu."

.
.
.

Haechan dan Johnny keluar kamar. Kali ini mereka tidak melihat anggota lain yang berdiri di depan kamar Mark. Sepertinya sudah tahu sikap random pemuda itu. Jadi mereka tak perlu merasa khawatir lagi kalau Mark kembali berteriak.

"Mau lo samperin ke kamar?" tanya Johnny.

Haechan hanya mengangguk tanpa menjawab. Pemuda itu berjalan ke kamar Mark. Sementara Johnny menghampiri Taeyong.

Karena kamar Mark tidak dikunci, Haechan jadi bisa masuk dengan leluasa. Dia melihat Mark tengah meringkuk di atas tempat tidur. Tubuhnya terbungkus selimut begitu rapat.

"Mama nyebelin, Mama nyebelin! Kenapa Mama berubah jadi Haechan? Nyebelin, pokoknya nyebelin!"

Haechan menutup mulut dengan punggung tangannya agar tidak kelepasan tertawa. Tingkah Mark benar-benar sangat lucu.

"Mama gak sayang Markeu!"

Haechan berjalan mendekat dengan perlahan. Alisnya terangkat ketika melihat ponsel Mark tergeletak di atas meja. Dia meraih benda itu untuk mengecek kenapa anak singa ini bisa salah menghubungi seseorang.

"Pantesan salah sambung terus," gumam Haechan setelah tahu kontak miliknya ada di daftar paling atas. "Dasar singa."

Pemuda itu meletakkan kembali ponsel Mark, lalu ia naik ke tempat tidur. Mark belum menyadari kehadirannya karena masih sibuk bergumam tidak jelas.

Tangan Haechan bergerak memeluk pinggang Mark yang seketika terdiam dengan tubuh menegang.

Mark membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Kedua mata pemuda itu berkedip-kedip lucu.

"Daddy?"

Eh.

"Hm?" Haechan juga terkejut karena Mark memanggilnya dengan sebutan Daddy. Apa anak singa ini sedang melantur atau kehabisan obat?

Mark langsung bangun. "Ngapain kamu di sini?!" tudingnya dengan mata mendelik. "Peluk-peluk lagi!"

"Tidur," sahut Haechan seraya menarik tangan Mark, menyuruh pemuda itu kembali berbaring di sampingnya. "Sini."

Mark menurut tanpa banyak protes. Haechan kembali memeluknya.

"Emang muka gue nyeremin, ya?"

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang