Series 2. BMLL (14)

1.3K 185 46
                                    

"Damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Damai."

.
.
.

"Wadow!"

Yuta meringis kesakitan kala tubuhnya tertimpa beban tubuh Mark. Pemuda itu tiba-tiba datang ke kamar Yuta di Asrama unit 127, lalu menerjang tubuh sang Kakak untuk dipeluk.

"Lo bisa datang dengan cara yang normal dikit gak, sih?" ucap Yuta kesal. Tubuhnya benar-benar terasa sakit. "Badan gue hampir remuk karena ulah lo."

Mark tidak menjawab. Si anak singa malah menangis hingga membuat Yuta kebingungan.

"Lo kenapa?" tanya Yuta pelan. "Coba cerita."

"Beruang nyebelin," sahut Mark yang suaranya sedikit terendam tubuh Yuta. "Dia nyakitin aku."

"Hah?"

Yuta semakin bingung. Dia berusaha melepaskan kedua tangan Mark yang melingkar di pinggangnya.

"Coba ngomong yang jelas, Mark. Lo kenapa?" tanya Yuta.

Kedua mata Mark terlihat memerah karena menangis. "Beruang galak nyebelin."

"Siapa?" tanya Yuta masih bingung.

"Beruang," sahut Mark. "Nyebelin."

"Bentar dulu. Siapa yang lo maksud beruang? Di grup kita ada dua beruang," kata Yuta.

Mark berdecak dengan ekspresi wajah yang cukup lucu. "Beruang galak nyebelin! Ngerti gak, sih?!"

"Haechan?" tanya Yuta hati-hati. Dia cukup terkejut karena Mark menggunakan nada dingin.

"Huum." Mark mengangguk sembari menarik ingusnya. Akibat menangis, ia jadi meler.   "Lee Beruang Haechan nyebelin."

"Emang dia ngapain?" tanya Yuta lagi heran.

Apa yang dilakukan oleh Haechan sampai membuat anak singa kesayangannya menangis seperti ini?

"Dia jadiin Markeu pelarian," sahut Mark. "Jahat."

"Hah?" Yuta melongo. "Lo tau dari mana?"

"Aku lihat sendiri, kok," ucap Mark.

"Gimana, gimana? Coba lo jelasin lebih detail lagi. Jangan setengah-setengah gini. Gue gak mudeng," ujar Yuta.

Mark mendengus, tapi ia tetap menjelaskan semuanya.

"Tadi itu aku lagi ribut sama Jeno. Dia nyuruh aku buat jauhin Haechan. Aku jelas gak mau, dong. Nah, kami debat panjang lebar gitu, terus dia kalah dan mau nampar aku. Tapi Haechan keburu datang nahan tangan Jeno. Lalu, Haechan bilang gini."

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang