Series 2. BMLL (15)

1.2K 177 25
                                    

"Tidak Tahu Diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak Tahu Diri."

.
.
.

Mark sempat berharap Jeno benar-benar bercerita pada anggota lain tentang apa yang dikatakan oleh Haechan semalam. Namun, suasana pagi ini terasa damai seolah tidak ada kejadian yang menggemparkan.

Apakah Lee Jeno memilih untuk tutup mulut?

Mark menggelengkan kepala berusaha mengecahkan apa yang ada di dalam pikirannya.

"Gak usah peduli. Bukankah ini justru bagus? Aku jadi gak perlu menjawab pertanyaan yang aneh-aneh," gumam Mark.

Pemuda itu melirik ke arah Jeno yang tengah dirias. Kemudian pandangannya beralih pada Haechan yang duduk sendirian sembari bermain ponsel.

Mark berdiri, lalu mengambil minuman di atas meja dan beranjak mendekati tempat Haechan berada.

"Nih!"

Haechan melirik dengan ekor matanya. Tangan pemuda itu mengambil minuman yang disodorkan oleh Mark. Kelima anggota NCT Dream tampak memperhatikan.

Diam-diam Jeno mengepalkan tangannya dengan kuat.

Haechan, secepat itu lo dapatin pengganti gue. Padahal gue di sini lagi berusaha agar kita bisa kembali.

Sepertinya Lee Jeno masih belum benar-benar menyadari apa yang selama ini ia lakukan pada Haechan.

"Oh, ya, Chan. Nanti malam tidur di Dream, ya? Gue pengen main game bareng sama lo," kata Renjun. "Udah lama kita gak main bareng setelah debut, kan? Kebetulan besok kita libur sehari."

Haechan sama sekali tidak tertarik dan terus fokus pada ponselnya hingga membuat raut wajah Renjun berubah murung.

Mark yang menyadari hal itu langsung berusaha menenangkan Renjun.

"Main sama gue aja," ucap Mark. "Nanti malam gue tidur di Asrama Dre---"

"Gue ngajak Haechan bukan lo, Hyung," sahut Renjun memotong perkataan Mark yang seketika diam. "Haechan selalu aja gak mau tinggal bareng Dream saat lagi ada jadwal dan milih tinggal di Ilichil. Emang apa bedanya, sih? Perasaan sama aja, tapi dia lebih milih di sana. Kita kaya udah gak dianggap keberadaannya."

Haechan melirik, raut wajah pemuda itu berubah dingin.

"Karena ada Jeno, huh?" lanjut Renjun judes hingga membuat seseorang yang disebutkan namanya langsung bereaksi. "Kenapa, sih? Lo masih cinta sama dia?" tanya pemuda itu. "Kalau iya, ngapain kalian putus? Bikin ribet, tau gak!"

Before' My Little Lion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang