~ 27 ~

365 54 14
                                    

Setelah dari makam, jisoo memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dari makam, jisoo memutuskan untuk langsung pulang ke rumah nya

Seluruh badan nya lemah, jisoo membiarkan lampu kamar tetap dalam keadaan mati, untuk saat ini rasanya kegelapan sangat cocok menggambar kan hatinya yang suram dan gelap

Jisoo berjalan menuju kamar mandi

Seluruh tubuhnya mendadak menggigil kedinginan, beruntung air panas yang mengalir langsung ke kulitnya menghilang kan rasa dingin yang melanda

Dia menggosok gosok matanya yang merah dan bengkak, dengan lembut tangan mungilnya bergerak membersihkan seluruh tubuhnya

Selesai mandi, jisoo melirik jam dinding yang ada di kamarnya, ternyata masih jam 4 sore, langkahnya membawanya ke kamar sang putra

Saat membuka pintu, jisoo segera di suguhkan pemandangan yang begitu indah

Banyak dekorasi yang taehyung susun di berbagai sudut kamar sang putra, jisoo naik ke ranjang kecil, di samping nya jeha sedang tidur di atas ayunan yang terbuat dari kayu

Dengan lembut tangan jisoo menggoyangkan ayunan tersebut, menatap wajah damai dan menggemaskan sang putra, kedua sudut bibir jisoo melengkung sempurna

Jisoo meringkuk di atas kasur persis seperti udang, air matanya kembali mengalir, sungguh dia tidak mau menjadi cengeng seperti ini, namun air mata itu keluar tanpa aba-aba

"Maafin mama ya sayang, kalau mama gak bisa nemenin kamu sampai dewasa, tapi kamu gak usah takut, ada papa, nenek, kakek sama om yang sayang sama jeha"

Jisoo menghapus kasar air matanya
"Mama gak sedih kok, mama juga nanti gak bakalan kesepian di sana, soalnya mama bakalan ditemani sama nenek, kakek, dan yang paling penting ada papa kamu juga di sana, kamu jangan nakal ya sama papa disini"

"Nurut apa kata papa, kalau misal nanti Tante Lisa jahat sama jeha, nanti jeha tinggal bareng nenek aja ya, kalau gak tinggal bareng om suga aja, Tante jennie pasti baik sama jeha, kan dia sayang jeha, sama seperti Tante rose yang sayang juga sama jeha"

"Mereka sahabat mama, mereka pasti baik sama jeha, pasti jagain jeha, mama sangat... sayang jeha"

Jisoo menekan dadanya kuat, merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan kalimat nya, jisoo memilih memejamkan matanya, berharap saat bangun nanti semua akan menjadi baik baik saja

****

Jisoo terbangun saat hari sudah berubah jadi gelap, melirik ke samping, ternyata sang putra masih tertidur pulas

Dia bangkit keluar dari kamar, ternyata sudah pukul 00:47, pantas saja perut nya sangat lapar, sedari siang dia belum memasukkan apapun kedalam mulutnya

Sehabis makan, jisoo menunggu kepulangan taehyung dengan cemas, sudah jam 02:23 namun suaminya belum juga menunjukkan batang hidung nya

Sudah beberapa kali jisoo menelpon, namun tak ada jawaban, jisoo menunduk memandangi ponselnya yang menghitam

"Bodoh, apa yang kau tunggu Kim jisoo?" Gumam jisoo sambil memukul dadanya pelan

"Taehyung pasti sedang bersama Lisa, memang nya kau siapa? Kau hanya wanita bodoh yang tidak di anggap olehnya"

Plukk

Setetes air mata jatuh mengenai tangan nya, tidak ada raungan disana, hanya saja air matanya keluar tanpa henti

"Hari ini sangat melelahkan" gumam jisoo pelan, lalu menghembuskan nafas nya kasar, merutuki nasip nya yang begitu menyedihkan

"Sooya" panggil taehyung begitu lembut, pria itu jongkok di hadapan jisoo

"Jangan menangis, semua akan baik-baik saja, percaya sama aku" ucapnya menangkup kedua pipi jisoo, lalu dengan lembut mengusap air mata istrinya itu

Jisoo terdiam sambil menatap taehyung, saat ini mereka sedang berada di ruang tamu, taehyung dapat melihat bahwa dada jisoo naik turun, pertanda istri nya sedang menahan rasa sedihnya dengan sekuat tenaga

Taehyung bergegas ke dapur, tak lama dia pun kembali dengan gelas yang diisi air minum di tangan kanan nya

"Minum dulu sayang" ucap taehyung menyodorkan gelas ke arah jisoo

Bukannya menerima, jisoo justru memandang gelas yang digenggam taehyung dengan tatapan sendu

"Tae, bisakah kamu tinggalkan aku sendiri?"

"Kenapa?" Pandangan kedua nya beradu, di tatapan kedua nya ada kesedihan yang tidak dapat di gambarkan oleh apapun, jisoo fikir kesedihan taehyung berasal dari Lisa, maka dari itu jisoo enggan untuk bertemu dengan suaminya itu, sama saja menambah kesedihan dihatinya

Jisoo tak menjawab ucapan taehyung, dia hanya bisa menunduk dengan nafas yang sesugukan

Taehyung dengan sabar menunggu jawaban dari jisoo, Karena tak mendapat respon taehyung kembali bertanya dengan nada yang begitu lembut

"Sooya kenapa aku harus ninggalin kamu sendirian?" Tanya nya

"Aku hanya ingin sendiri Tae" jisoo mengangkat pandangan mensejajarkan wajah nya tepat di hadapan taehyung

"Tolong" lanjut nya memohon

Taehyung terdiam sesaat, dipandanginya  jisoo dengan lembut, mencoba memahami arti tatapan jisoo, sedetik berikutnya taehyung paham maksud istrinya tersebut

"Aku tidak mungkin meninggalkan mu sendirian sooya, apapun yang terjadi kita hadapi sama sama, kamu dan aku bersama jeha akan melewati ini bersama, tolong percaya sama aku" ucap taehyung dengan tegas

Jisoo menatap taehyung dalam, kedua pipinya basah oleh air mata yang tak hentinya menetes

"Aku lelah Tae, aku sudah tidak sanggup, aku sudah muak"

"Bukannya aku tidak terima dengan nasip ku, tapi ini sangat sakit Tae, aku benar-benar sendirian sekarang" setiap kalimat yang jisoo ucapkan diiringi dengan isakan

"Aku kira gak bakalan sesakit ini, tapi ternyata ini sangat sakit Tae"

"Mau sekeras apa pun aku berjuang, hasilnya tetap akan sama, bahkan ini menjadi sangat sulit Tae, aku udah kasih semua nya, tapi sakit ini tetap ada, jadi aku harus gimana? Kamu minta aku melakukan apa lagi Tae?"

"Aku sangat menyukai mu, tapi semua terasa berat bagiku Tae, sakit sekali saat orang yang ku sukai malah menyukai orang lain"

Jisoo menghembuskan nafas nya, menatap taehyung dengan sendu, tidak ada lagi harapan disana, semua terasa hampa, tatapan itu kosong namun kesedihan yang luar biasa masih jelas tergambar di sana

"Aku hanya ingin waktu yang melelahkan ini cepat berlalu, aku hanya ingin itu saja Tae, jadi...tolong sampai saat itu tiba, tetap lah disisi ku, tolong jangan temui Lisa sampai saat itu tiba, tolong jangan tinggalkan aku"

Jisoo memukul mukul dada taehyung, dengan cepat taehyung membawa jisoo kedalam pelukan nya, ternyata istrinya salah paham dengan kepulangan nya yang larut

Padahal sehabis pulang dari rumah sakit, taehyung sibuk mencari dokter spesialis tumor ke seluruh rumah sakit di Seoul

"Sooya, aku tidak lagi berhubungan dengan Lisa"

"Kau tau, aku bahkan lebih putus asa dari mu, aku sangat takut sooya, aku bahkan takut menghadapi hari esok, aku takut dimana aku bangun tanpa ada kamu disisiku"

"Sooya, maaf... Aku sudah banyak menyakitimu" Isak taehyung, sejujurnya dia jauh dari kata baik, dunia nya ikut hancur saat menerima kabar dari jhope

Bagaimana tidak, jisoonya sedang sekarat, ingin rasanya taehyung yang menggantikan posisi jisoo, namun dia bisa apa?

Jangan lupa vote dan komen ya yorobun

See you guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERENITY -VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang