•𝕰𝖕𝖎𝖑𝖔𝖌*

1.3K 80 18
                                    

•𝕰𝖕𝖎𝖑𝖔𝖌*

𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚏𝚘𝚛 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚗𝚍𝚎?

»»————>𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰...

Ƈ

ι

ɳ

ԃ

ҽ

-

»»——❀ Ƈιɳԃҽ- ❀——««

Jerry membelalakkan mata mendengar penjelasan dari Calya. Tadi ketika di istana Iblis, Calya memaksa ayahnya, Vick untuk mengetahui keadaan Hega. Awalnya Vick sendiri tidak mau, karena tahu apa yang akan terjadi dengan Hega.

Tapi karena Calya terus merengek, terpaksa dirinya memberitahukan hal yang sebenarnya akan terjadi.

“Hega jadi incaran orang tuanya?” tanya Ken yang baru saja mendengar penjelasan Calya.

Calya menoleh. “Iya Bund. Di sana orang tua Hega lebih gila lagi dari pemikiran Ayah Faric.”

“Numbalin kakak sama adik Hega biar harta, popularitas dan namanya tetep di atas. Dan sekarang, mereka juga mau numbalin Hega,” lanjut Calya.

“Kalian pergi!” interupsi Faric yang tiba-tiba muncul dari pintu luar.

“Siapa saja yang pergi?”

Faric menoleh ke arah Calya, Jingga, Jerry dan terakhir ke Evel sebagai jawaban. Sontak Ken menarik Evel ke dalam pelukannya.

“Enggak! Aku tahu maksudmu baik, menjadikan mereka berani untuk memerangi kejahatan, tapi jangan dengan Evel Far!” tolak Ken dengan keras.

Faric bersimpuh dengan tangan menyatu di depan dada dan menatap dengan tatapan sayu, ke arah Ken. Berharap Ken mengerti perasaannya.

“Aku tahu Ken, aku tahu perasaanmu. Aku juga seorang orang tua--”

“Tapi aku tidak setega itu untuk mengorbankan istri apalagi anak kandung sendiri,” sindir Ken.

Faric menghela nafas pelan. “Tolong jangan bawa-bawa hal itu lagi. Aku sudah menyesalinya! Dan sekarang, ku mohon, tolong izinkan Evel untuk pergi bersama yang lain!”

Ken menggeleng tegas masih dalam keadaan memeluk Evel yang kebingungan.

“Bunda? Maksud Calya sama Paman Faric apa? Kenapa bawa-bawa Hega? Katanya Hega udah tenang di dunia lain?”

Ken langsung menangkup wajah Evel untuk ditatapnya. “Evel, Evel sayang Bunda ‘kan? Enggak usah pergi ya? Evel disini aja sama Bunda.”

“Apa perlu, Bunda--”

“Enggak Ken! Jangan seperti ini!” tolak Zion dengan tegas membuat Ken manatapnya tajam. Membawa Evel di belakangnya, dirinya tidak sudi jika Evel ikut.

“Itu Berbahaya Zi! Aku tahu, jika mereka kesana, nantinya mereka tidak akan bisa kembali lagi ke dunia ini! Karena nyawa mereka sudah tidak bisa masuk ke dunia ini lagi!”

Calya, Jerry maupun Jingga membulatkan matanya tidak percaya. Tiba-tiba suara sayap terkepak terdengar dari arah luar. Semuanya ke luar untuk melihat siapa yang datang.

“Ayah?!” teriak Calya yang langsung menghampiri Vick.

Vick sekilas mengecup kening Calya, lalu memegang bahu anaknya. Baru beberapa hari di dunia Iblis, tubuh Calya sudah bisa lebih tegap dari biasanya.

(√𝐞𝐧𝐝) 𝐂𝐢𝐧𝐝𝐞-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang