•𝕭𝖆𝖌𝖎𝖆𝖓 𝕯𝖚𝖆 𝕻𝖚𝖑𝖚𝖍 𝕰𝖓𝖆𝖒*

816 88 1
                                    

𝕭𝖆𝖌𝖎𝖆𝖓 𝕯𝖚𝖆 𝕻𝖚𝖑𝖚𝖍 𝕰𝖓𝖆𝖒

𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚏𝚘𝚛 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚗𝚍𝚎?

»»————>𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰...

Ƈ

ι

ɳ

ԃ

ҽ

-

»»——❀ Ƈιɳԃҽ- ❀——««

.
.
.

Hah! Ternyata dirinya tidak sia-sia untuk ikut bersama orang tua angkatnya. Dilihat dari foto keluarga yang terpasang, di sana ada seseorang yang ia incar berada di foto tersebut.

Ia adalah Hega. Sahega Jorx.

Yang akan menjadi kakak angkatnya.

Dan dirinya adalah Janta Gerhana, anak yang seumur hidupnya tinggal di panti. Dan kini akan di rawat oleh orang tua Hega.

“Ah iya, Janta. Kamar kamu ada di atas yang di sebelah kanan,” kata ayah Hega si yang seperti duplikat dari Faric.

Janta hanya berdehem lalu langsung menuju kamarnya. Kedua orang tua Hega memaklumi sifat Janta. Mungkin karena di lingkungan baru, hal itu wajar.

Malamnya, sosok yang Janta tunggu akhirnya datang juga. Hega terkejut melihat orang yang beberapa hari ia tolong kini berada di rumahnya. Hah! Mungkin ucapan ayahnya benar, ayahnya akan mengadopsi anak yang lebih berguna dari pada dirinya.

Setelah selesai makan malam, Janta yang berniat ingin menghampiri kamar Hega, berhenti ketika ada suara pecahan terdengar dari kamar Hega.

“Mulai hari ini! Kamu! Bukan anak saya lagi! Janta sebagai gantinya!”

“Tapi Dad--”

“Tidak ada tapi-tapian! Kalau kamu masih mau dianggap menjadi anak saya, buktikan pada saya jika kamu mampu mendapat nilai yang bagus!”

Dadd--”

“Kamu benar Mas. Lebih baik kamu keluar dari rumah ini Hega. Jika kamu sudah bisa membanggakan kami, baru kamu bisa pulang.”

Janta membulatkan matanya mendengar suami istri saling melontarkan kata yang tidak pantas pada Hega. Ketika hendak melangkah, suara Hega kembali terdengar di mulutnya.

“Oke! Aku akan pergi. Tapi tolong, jangan manfaatkan Janta sama seperti Cenda. Di--”

“Tahu apa kamu tentang Cenda ha?! Kamu sendiri yang nyebabin Cenda sakit!”

Dan bisa Janta dengar juga, ibu sambungnya itu menangis ketika memotong perkataan Hega.

“Daddy Mae! Sadar! Kalian yang bikin Cenda tertekan! Kalian yang bikin Cenda jadi memiliki penyakit karena kalian terus-menerus memaksa Cenda belajar!”

“Itu karena tidak ada yang bisa dibanggakan dari kamu Hega!” teriak sang Daddy.

“Andai kamu pintar! Andai kamu berbakat! Saya pasti tidak akan memaksa Cenda! Itu kesalahan kamu!” lanjut Daddy.

(√𝐞𝐧𝐝) 𝐂𝐢𝐧𝐝𝐞-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang