•𝕭𝖆𝖌𝖎𝖆𝖓 𝕿𝖎𝖌𝖆*
𝐀𝐧𝐲𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐰𝐚𝐭𝐝𝐡𝐢 𝐤𝐡𝐚 𝐤𝐨𝐧𝐢𝐜𝐡𝐢𝐰𝐚 𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐨 𝐞𝐯𝐞𝐫𝐲𝐨𝐧𝐞!!
𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚏𝚘𝚛 𝚝𝚢𝚙𝚘 𝚗𝚍𝚎?
»»————>𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰...
•
Ƈ
•
ι
•
ɳ
•
ԃ
•
ҽ
•
-
•
»»——❀ Ƈιɳԃҽ- ❀——««Makan malam selesai dengan tenang. Yang merasa bahwa dirinya harus pergi ke kamar, memutuskan untuk meninggalkan meja makan terlebih dahulu dengan sopan.
Jery menatap tajam pada sepupunya dengan menghela nafas gausar. Sedangkan di sampingnya, kembarannya hanya menahan tawa dengan situasi saat ini.
Sepupunya, Guntur mengusap tenguknya pelan dengan mulut meringis ketika mendapat aura tidak enak dari Jery.
“Udah Jer, kasian noh si Gun. Kakinya ampe gemeter kayak pengen buang hajat,” celetuk Jaziel, kembaran Jery.
Pandangan Jery beralih ke Jaziel dan menatapnya datar, “Coba kalau lo yang di posisi gue. Gimana?”
Jaziel meneguk ludahnya kasar. “Y-ya, tinggal ngomong ada kesalahan pahaman, beres?”
“Seenaknya lo ngomong kayak gitu. Yaudah, gantiin posisi gue sekarang. Mau?” Spontan Jaziel menggeleng keras.
“Heh, udah. Kalian ini, ribut terus ya.”
“Udah Jer, enggak papa. Kalau emang nantinya enggak ada yang cocok sama kriteria kamu, kamu ‘kan bisa nolak,” lanjut sang Ratu, yang sekaligus Ibu dari si kembar, Aurora.
Jery menoleh ke Ibunya yang berada di pinggir kirinya, memasang wajah melas dengan mempoutkan bibirnya kesal.
“Ya masa harus Jery si Bun, ‘kan bisa Jaziel aja yang dikambing hitamin. Kalau gini ‘kan sama aja nanti mereka bakal kecewa sama Jery, secara mereka nanti enggak bakal liat muka ganteng Jery,” kata Jery dengan mendusel-ndusel lengan kanan Aurora.
Aurora terkekeh dibuatnya, sama seperti anggota yang lain. Karena Jery masih mau menunjukkan sisi manjanya kepada dirinya dihadapan orang lain tanpa rasa malu.
“Helleh, pede sekali ya si putra mahkota ini,” timpal Jaziel dengan nada mengejek.
“Brisik lo Jaz. Kalo lo mau, sana lo aja yang hadir!”
“Heh! Udah-udah!” tegur Zion, si Raja sekaligus ayah dari si kembar.
“Lagian kamu Guntur, ‘kan kamu yang mau cari jodoh, kenapa malah kambing hitamin si Jery?”
“Tahu tuh, biar apa si lo begitu? Keren lo gitu?” sinis Jery.
“Udah Jery. Kamu ini, dari tadi ngomongnya enggak sopan mulu. Ganti bahasanya kalau kita lagi bareng-bareng kayak gini,” ujar Zion dan diangguki malas oleh Jery.
“Jawab pertanyaan saya Guntur?”
Yang ditanya cengengesan dengan menggaruk rambut belakangnya yang sedikit panjang. “Hehe, soalnya yang disukai Guntur, orangnya suka sama Jery. Jadinya Guntur adain sayembara atas nama Jery biar dianya mau dateng.”
KAMU SEDANG MEMBACA
(√𝐞𝐧𝐝) 𝐂𝐢𝐧𝐝𝐞-
FantastikGara-gara terjatuh di tangga atas kecerobohannya sendiri, ketika bangun Hega malah berada di tempat yang menurutnya asing di zaman sekarang. Bukan itu yang Hega pikirkan, tetapi dilihat dari posisinya saat ini, Hega seperti masuk ke dalam cerita don...