05. rain, love, and pain.

56 3 0
                                    


。⁠*゚⁠+✿HAPPY READING✿。⁠*゚⁠+

🌻🌻

Sudah seminggu berlalu dari saat peristiwa di taman belakang itu terjadi, saat ini Sabtu sepertinya sedang bersedih menyuarakan tangis kecil yang ada di hati semua orang, Chiko sedang galau memandang rintik hujan dengan seksama.

Ini sudah mau sore tapi hujan belum ingin menghentikan Tangisannya, belum ingin beranjak dari kesedihannya.

"Sial kenapa juga harinya harus sama sih?! Gua pusing babi!! ARGHHH!"

Chiko benar-benar pusing dia tidak tau harus pergi kemana bakar-bakar di rumah bara atau nonton Michael turnamen?

Chiko beranjak dari jendela bersiap-siap untuk pergi walau gak tau harus pergi kemana yang penting udah siap itu aja dulu

Suara ponsel terdengar bara menelfon Chiko

"Iya kak?"

"Pergi kan? Siap siap ajah ini aku ada di pertokoan dekat rumah kamu mau bareng gak ke rumah? Hujan soalnya"

"Oh kak bara bawa mobil ya?"

"Iya, ini lagi belanja Frozen food buat bentar malam"

"Lah? Sendiri? Kenapa gak ajak Chiko aja?"

"Gapapa, jadi gimana ikut gak?"

"Emh iya ikut" Chiko sebelumnya tidak yakin dengan keputusannya

"Okay aku jemput tiga puluh menit lagi"

"Oh kak bara jemput di halte bus depan gang aja, chiko di situ nungguin"

"Kenapa gak di rumah Chiko ajah? Ini juga hujan"

"Gapapa Chiko bawa payung kok. Ya udah Chiko lagi siap siap nih hati-hati kak bara" telfon Chiko tutup
Dia sudah bertekad bakalan pergi ke rumah bara toh pasti Michael gak notice dia juga kalo gak datang

Chiko janji deh bakalan datang di pertandingan kedua, Chiko yakin Michael bakal menang

Tapi pada akhirnya pun Chiko memutuskan untuk menghubungi Michael

"Hallo el?"

"Ya, kenapa?"

"Emh soal tur nanti, sorry gua gak bisa, maaf banget maaf yah?"

"...."

"El? Jawab dong, jangan diem aja kaya pantomim" decak Chiko

"Kenapa?"

"Ha? Kenapa apa?"

"Kenapa gak bisa?"

"Ada janji penting el, gua benar-benar gak bisa pergi"

"Dah tau, tutup telfonnya"

"Dih el! Marah yah? Lu aja yang tutup telfonnya"

Akhirnya setelah diam Diaman siapa yang mematikan sambungan telepon Chiko nyerah, gak bisa dia lawan orang kaya Michael

Chiko grasak grusuk tidak jelas, entah kenapa hatinya gelisah, takut michael marah padanya.

"Napa anjir gua jadi kepikiran! Tailah males Michael babi"

🌻🌻

Sudah satu jam Chiko menunggu di halte bus sendirian, cukup dingin karena angin berhembus kencang bahkan pohon saling melambai satu sama lain karena di terpa angin

"Kak bara mana sih cok, gua udah mau jadi mumi ini" Chiko mencoba menghangatkan tubuhnya dengan meringkuk di ujung kursi menggosok gosok tangannya dan meniupnya mencoba mengusir dingin yang menembus kulit

Milky Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang