Mongka berjalan ke dalam rumah di ikuti oleh Earl, Earl cukup kaget dengan rumah mongka yang begitu besar dan sangat megah, struktur bangunannya menggunakan gaya timur tengah yang luar biasa indah
Di ruang tamu ada tiva dan barat yang sedang mengobrol sambil meminum teh
Earl bisa melihat betapa foto dan pajangan mahal di sekeliling rumah, bahkan lampu gantung yang terlihat minimalis itu Earl bisa tahu bahwa itu mahal
Walau rumahnya juga besar dan sedikit megah tapi rumah mongka sudah tidak bisa di sebut rumah biasa, ini terlalu memanjakan mata
Earl sedang tercengang melihat Ayah mongka, dia tahu itu ayah mongka karena kesamaan mereka, tubuh besar tinggi dan kekar, kulit tan eksotis, bingkai wajah yang terlihat tegas, mata tajam yang menghunus bagai pedang
"Mong? Kenapa tidak bilang akan membawa temanmu?" Tiva berdiri saat melihat mongka datang dengan seseorang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya
"Duduk sini" mongka dan Earl duduk di sofa yang bersebrangan dengan barat dan tiva
"Hallo pak, buk, saya Earl"Earl menjabat tangan kedua orang tua mongka setelah kenalan tiva sedikit merasa aneh dengan cara bicara Earl yang menurutnya sangat kaku
"Apa nak Earl baru belajar berbahasa Indonesia?" Tanya tiba
"Tidak, orang tua Saya menggunakan bahasa Indonesia sejak kecil"
"Oh begitu?" Taya tiba
"Iya, hanya saja mungkin karena saya belajar bahasa dari buku membuat bahasa saya sedikit formal, maaf bila itu membuat anda tidak nyaman" ucap Earl
"Tidak, bukan begitu, hanya saja sangat jarang menemukan anak muda seperti kau tau"
"Hey jelek, di mana kau mendapatkan teman setampan dan sesopan ini?" Tanya barat pada mongka
"Di bar" jawab mongka kemudian dia kaget sendiri dengan perkataan yang keluar dari mulutnya
"KAU KE BAR LAGI?!" Tanya Barat tiva langsung menenangkan suaminya yang hampir melayangkan tangannya pada mongka, barat itu menurut mongka..
Dia..
Tempramental, tapi penyayang kepada istrinya makanya dia selalu berusaha tenang
"Tidak bunda, mong pergi melihat bar kakak, tidak lebih" mongka panik, Earl sedikit khawatir melihat tingkah mongka yang langsung gemetar dan tiba-tiba tidak bisa diam
"Mongka yang telah menyelamatkan saya dari orang jahat pak, saya hanya ingin berterimakasih dan mengajaknya untuk makan malam" jelas Earl pda barat
"Begitukah?" Tanya barat, Earl mengangguk
"Jadi saya meminta izin untuk mengajak mongka keluar, saya akan pastikan dia pulang dengan selamat"
"Baiklah, jangan terlalu larut pulangnya" mongka menelan salivanya dengan kesusahan
Dia memandang wajah Earl yang terlihat tenang tanpa gugup sedikitpun, seberapa banyak sebenarnya anak orang yang dia aja keluar?
" Ngomong ngomong Berapa umurmu earl?" Tanya barat
"26 tahun"
"Woah" tiva terkejut dengan penuturan Earl, sedangkan barat terdiam sambil menatap mongka
"Mong sepertinya kau tidak bisa pergi malam ini" beritahu barat, mongka membuang muka
"Kenapa sayang? Bukankah kau sudah mengizinkannya?", tanya tiva Earl juga sedikit bingung
"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada mong, Earl pulanglah dulu" mongka melihat wajah barat mengeras dia berdiri dari duduknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Milky Way
Romans[ON GOING] "I wanna be your boyfriend Chiko" "El? Aku cowok" "Ya terus?" Tanya Michael bingung "Emang cowok sama cowok gapapa?" "Pacaran?" "Iya, emang boleh yah?" "Emang sesama cowok boleh ciuman?" Tanya Michael balik, Chiko diam, iya ya?