18. Truth or dare, dansa

43 5 0
                                    


Michael menelusuri jalan yang kemarin dia lalui bersama Chiko, berjalan tanpa arah, dia benar benar kecewa, kecewa pada dirinya sendiri

Mungkin benar kata Chiko dia kekanak-kanakan, dia akui itu. Tapi, dia juga tidak bisa tutup mata atas cemburunya sendiri, semakin dia pikirkan semakin sakit yang dia rasakan

Setelah akhirnya dia mendapatkan Chiko dia malah menunjukkan ketidak kesempurnaannya pada Chiko, dia takut Chiko akhirnya sadar bahwa ternyata berpacaran dengan dirinya itu hal yang paling merepotkan

Untuk kesekian kalinya Michael menghembuskan nafasnya, dia mengedarkan pandangannya ternyata dia sampai di beton yang kemarin tempat Chiko duduk

Michael mendaratkan bokongnya di beton lalu memejamkan matanya, menikmati angin pantai menerpa wajahku hingga suara derap kaki berhenti di depannya, mata Michael ao melihat seorang gadis cantik sedang berada tepat di depannya

"Kenapa?" Tanyanya

"Emh bisa kenalan gak?" Tanya wanita itu, yang menurut Michael pakaiannya tidak cocok untuk udara dingin seperti sekarang ini

"Gak bisa! Dia pacar saya" itu bukan suara Michael, tapi suara Chiko yang sedang berlari kearah Michael dengan nafas yang memburu

"Chiko?"

"Pergi sana jangan ganggu" Chiko menatap sinis perempuan yang menurutnya berpakaian kaya jamet lampu merah itu, setelah perempuan itu pergi Chiko balik menatap wajah Michael

"El" baru aja Chiko memanggil nama Michael air matanya mulai meluru membasahi pipinya, Michael yang melihat hal itu berdiri kemudian menggenggam tangan Chiko erat

"Sendal Chiko mana? Kenapa gak pake alas kaki?" Tanya Michael katika melihat kaki mungil Chiko yang penuh pasir lantai

"Chiko buang, soalnya El gak ada jadi gak ada yang bisa megangin" Chiko kembali terisak tangan kecilnya berusaha menghapus air matanya, tadi dia sempat terjatuh dan sendalnya terlepas entah di mana

Michael menarik Chiko ke pelukannya, memeluknya dengan erat dan sesekali mencium kepala Chiko

"Jangan pergi, jangan kaya tadi ninggalin Chiko, Chiko gak mau putus sama El" Michael melepas pelukannya dan memegang pundak Chiko

"Siapa yang minta putus?" Tanyanya

"Michael" beo Chiko

"Gak, gak mungkin, susah susah El ngejar Chiko, masa pas dapat El lepas gitu aja?"

"Tapi tadi.." bibir Chiko kembali bergetar dia mulai terisak lagi

"Maaf" Michael kembali memeluk tubuh Chiko yang hanya sebatas lehernya itu

"El ngaku salah, maaf udah ngebentak Chiko tadi, maaf El kekanak-kanakan, maaf kalo El berlebihan"

"Emh, Chiko juga minta maaf, Chiko juga salah karena udah bicara yang kasar sama El, maafin Chiko yah?" Chiko mengeratkan pelukannya pada Michael

"Udah jangan nangis" Michael mengusap air mata dan ingus yang keluar dari hidung Chiko tanpa jijik sama sekali

Michael menatap wajah Chiko, mengecup bibir Chiko lembut, lalu kembali tersenyum pada Chiko

Chiko yang tidak puas pun menarik kerah kemeja Michael lalu melumat bibir tipis Michael walaupun agak susah karena dia harus berjinjit dulu

"Lagi" ucapnya pada Michael, Michael tersenyum lalu kembali menarik tengkuk Chiko mengajak lidah Chiko saling menukar saliva, menjilat dan sesekali menggigit kecil bibir kecil sang empu

Emhh~ El.." Chiko menepuk pundak Michael mengisyaratkan bahwa dirinya kekurangan oksigen

"Manis" ucap Michael ketika ciuman mereka terlepas, meninggalkan Saliva di bibir Chiko dan wajah Chiko yang sudah memerah

Milky Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang