Mongka menarik Earl ke dalam apartemen nya dengan kasar, membuat earl meringis pergelangan tangannya memerah sudah bisa di pastikan itu akan membiru
"Hey tenanglah, kau kenapa bison besar?" Earl mencoba untuk tenang, tadi mongka mengajaknya bertemu dan dengan tiba-tiba menyeretnya ke sebuah apartemen yang tidak tahu milik siapa
"Sshh sakit, bisakah kau lebih pelan?" Tubuh Earl terjatuh di sofa ruang tamu, mongka menindihnya hingga Earl bisa mencium bau alkohol dari mongka
"Kau minum lagi? Aku tidak mengerti ada apa denganmu, coba katakan mong" Earl mencoba mendorong tubuh mongka agar menjauh dari dirinya
"Earl maaf aku sangat takut" ucap mongka, Earl membulatkan matanya karena mongka menciumnya dengan tiba-tiba
"Emh... Mong.. ahh" earl memberontak dengan sekuat tenaga tapi tubuhnya tidak bisa melawan mongka, mongka adalah monster
"Sial aku ingin memasukkannya" mongka melebarkan kedua kaki earl lalu mencoba menggesekkan miliknya dengan milik earl
"Ahhk~" Earl tersentak ketika mongka memaju mundurkan pinggulnya, walau terlapisi celana Earl bisa merasakan sesuatu yang di bawah mongka sudah naik
"ahh mong emh, berhenti deng ahhhr" tubuh Earl terhentak hentak dengan kuat mengikuti gerakan mongka
Tangan mongka meremas kuat dada Earl sensual, tangannya yang satu memegang kedua tangan Earl agar tidak memberontak
Bibirnya sibuk membuat tanda cinta di seluruh leher dan dada Earl, dia buka satu persatu kancing kemeja Earl dan mulai merayangi dada mulus earl menggunakan bibir tebalnya
"Mong hemhh apa kau sadar? Hey mong sadarlah aku Earl akhh jangan di gigit!" Earl menggeliat tidak tau arah
"mong ke kasur, aku mohon di sini aneh" mongka langsung mengangkat tubuh Earl dan membawanya ke kamar lantai satu
Melempar tubuh Earl, Earl langsung beringsut mundur namun kakinya di tarik oleh mongka dengan cepat
"Mongka aku mohon" mongka tidak memperdulikan perkataan Earl dia sudah di butakan oleh nafsu
Mongka membuka bajunya dan juga menyibakkan kemeja Earl sehingga tubuh putih Earl terpampang jelas dengan beberapa tanda merah yang dia buat
Mongka sibuk menggerayangi tubuh Earl hingga tidak sadar bahwa ternyata mereka telah full naked
"Ah aku mohon izinkan aku masuk Emh" mongka menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Earl
"Ah Emh pelan pelan Mong" mongka memandang wajah Earl, Earl terdiam melihat raut wajah mongka yang sangat menderita, dia bisa melihat urat mongka di pelipis dan keringat dingin yang ada di wajahnya bahkan mongka menggigit kuat bibirnya hingga berdarah karena Earl melarangnya untuk meningkatkan bekas gigitan
"Hey kenapa?" Earl menitikkan air mata melihat waja kesakitan mongka, dengan sadar dia mengecup bibir mongka dan sesekali menyesapnya
"Maaf.. maaf Earl" ucap mongka dengan frustasi
"Ayo lakukan dengan pelan pelan, aku tidak akan kemana-mana" Earl mulai menyatukan kedua penis mereka, mengocoknya dengan kecepatan sedang
"Argh more Earl" mongka membantu Earl mengocok batang mereka dengan sedikit tergesa gesah
Earl hanya bisa mendesah dan mencengkram kuat bahu dan lengan kekar mongka, dia sudah cum tapi mongka sama sekali tidak terlihat ingin keluar
Mongka menegakkan tubuhnya, berlutut di depan earl yang sedang terbaring lemah, mengocok kejantanannya dan sesekali menyibakkan rambutnya ke belakang

KAMU SEDANG MEMBACA
Milky Way
Romance[ON GOING] "I wanna be your boyfriend Chiko" "El? Aku cowok" "Ya terus?" Tanya Michael bingung "Emang cowok sama cowok gapapa?" "Pacaran?" "Iya, emang boleh yah?" "Emang sesama cowok boleh ciuman?" Tanya Michael balik, Chiko diam, iya ya?