3.

96 14 6
                                    

"KYAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KYAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!"

Teriakan nyaring dari Winter membuat Karina spontan menutup kedua telinganya.

"K⎯ kau... Kau siapa?!!!!!!" Winter mundur dengan raut wajahnya yang takut.

"Aku⎯"

"Tetap di situ! Jangan mendekat!"

Karina berhenti melangkah, lalu berdiri dengan wajah polosnya sambil terus memandangi Winter.

"Ini pasti mimpi,, iya tentu saja ini mimpi, bagaimana mungkin seekor kupu-kupu bisa berubah menjadi manusia seperti itu..." monolog Winter, dia terlihat menggila.

"Sebenarnya⎯"

"Sebentar, jika ini mimpi⎯"

DUG!!

"Aw!!!! Aishhhh sakit...."

Mata Winter membulat, lalu menatap Karina yang juga tengah menatapnya.

"Kau tidak bermim⎯"

"Jika sakit, berarti ini bukan mimpi.. KYAAAAAAAAA!!!!!!!!" Winter kembali berteriak, mengusap rambutnya dengan gerakan kasar.

"Tunggu... Pasti aku sedang berhalusinasi,, ah tenanglah Winter.. tutup matamu, tarik nafas, buang nafas, lalu semua akan baik-baik saja.." Winter melakukan intruksinya sendiri, lalu perlahan matanya terbuka, dan hal pertama yang dia lihat adalah Karina yang tengah tersenyum bodoh.

"ASTAGA!!!!! YAKKK!!!!! KENAPA DIA MASIH DI SINI?!! AKU GILA?!! OH TUHAN AKU GILA?!!! KYAAAAAAA!!!!!!!!!"

Dan gadis itu pingsan.

"Eoh? Apa dia tidur lagi??" Karina berjalan ke arah Winter, lalu menusuk-nusuk pipi chubby Winter.

"Hihi, dia menggemaskan seperti bayi." ucap Karina sambil terus memainkan pipi Winter dengan jarinya.

Petrichor nakal itu terlihat senang.
















Mata Winter terbuka perlahan, lalu bangkit dan memperhatikan sekitarnya. Dia bernafas lega, saat di kamarnya hanya ada dia sendiri.

"Syukurlah... Tadi hanya mim⎯"

"Kau sudah bangun?"

Mata Winter membulat. Lalu perlahan melirik ke arah meja belajarnya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Karina tengah duduk di atas meja, sambil membentangkan sayapnya yang berwarna hijau kebiruan.

"Astaga!!! Yak!!!! Kenapa kau ada di sini?!! Siapa kau ini hah!!! Oh Tuhan... Aku benar-benar sudah gila..." Winter terlihat frustasi, berjalan mondar-mandir membuat Karina heran.

Karina melangkah menghampiri Winter, lalu berdiri di depan gadis itu agar dia tidak lagi mondar-mandir. Karina tersenyum lebar hingga menampakkan giginya yang rapi, membuat Winter diam di tempat dengan matanya yang melotot.

PETRICHOR (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang