.☘︎ ݁˖ 𝔅𝔞𝔟 𝔛ℑ

6 2 0
                                    

Setelah orus pemimpin desa adat mati, secara otomatis rakyatnya mulai melemah, para penduduk asli desa ada segera memanfaatkan keadaan tersebut untuk membasmi orus-orus tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah orus pemimpin desa adat mati, secara otomatis rakyatnya mulai melemah, para penduduk asli desa ada segera memanfaatkan keadaan tersebut untuk membasmi orus-orus tersebut.

Dalam satu malam, keadaan desa tersebut berbalik, mereka kini mulai bangkit dan menata diri, membangun barikade serta tembok lebih kuat agar tidak ada lagi, di kuasai para makhluk mutan.

Sementara Mareta, masih berjuang menyembuhkan kutukannya. Raven sudah mencari orus dengan kemampuan mengendalikan radiasi kosmik di antara para orus yang di tangkap untuk di musnahkan, tetapi tidak ada orus dengan kriteria seperti itu.

Mareta sedikit membuka matanya, ia harus berusaha mencari cara agar terbebas dari kutukan, pada saat Mareta bertekad, gelang harmoni merespon, Mareta segera membuka hologram dan mencari tahu orus serupa.

Raven memperhatikan hal itu, ia cukup terkejut melihat kemampuan berbeda gelang Mareta. Namun, tak ada waktu untuk curiga, prioritasnya membuat Mareta kembali normal.

Pencarian Mareta membuahkan hasil, "Raven, carilah beberapa helai uban dari Orus keledai jemping, dengan uban orus keledai jemping, aku bisa memulihkan tubuhku."

Raven mengangguk mengerti, ia kemudian mencari tetua desa untuk mencarikan orus keledai jemping, makhluk mutan satu itu memiliki tubuh keledai, tetapi ia berdiri dengan satu kaki, sehingga di katakan keledai jemping.

Tak berapa lama, salah satu tetua penduduk adat membawakan orus keledai jemping dengan bahagia ke hadapan Mareta dan Raven.

"Uga-bugaa!" ucapnya sang tetua dengan wajah bahagia, "orus keledai jemping sudah kita temukan, segeralah cabut uban-ubannya, campurkan dengan air di ember yang sudah dibacakan mantra kuno, mandilah menggunakan air tersebut."

Setelah mendengar perintah tetua desa, Mareta di bantu oleh gadis penduduk desa setempat memulai mandi dengan uban orus keledai jemping. Ajaib, setelah mandi, tubuh Mareta kembali normal, bulu-bulu halus itu menghilang seketika.

"Uga-bugaaa! Syukurlah kamu sudah kembali," sambut penduduk desa saat Mareta selesai mandi.

"Uga-bugaaa!" seluruh penduduk desa adat ikut senang melihat Mareta telah pulih, mereka berterima kasih atas keberanian Mareta, uga bugaa adalah ucapan rasa syukur mereka jika mendapat kebahagiaan.

Mareta dan Raven sudah dua hari berada di desa adat, mereka juga sempat membantu memulihkan desa. Kini mereka bersiap untuk kembali.

"Kita harus, kembali ke distrik, besok pagi akan di adakan latihan gabungan semua departemen," ucap Raven saat bersiap menjalankan wishper jet-nya.

"Tunggu, aku tidak bilang akan pulang, aku harus ke Luminous lab," ucap Mareta menolak pulang bersama Raven, "turunkan aku di Luminous lab."

"Kamu sudah gila, ke sana sendirian berati mengantarkan nyawa, susah payah aku menemukanmu, mencarimu selama dua tahun lamanya, dengan mudahnya kamu ingin ke sana? Tidakkah kamu berpikir bagaimana perasaan orang-orang yang menyayangimu!?"

𝐓𝐰𝐢𝐬𝐭𝐞𝐝 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐥𝐥𝐞𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang