────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆─────
Mareta terlempar ke dunia pararel dalam usaha pelariannya dari kejaran kelompok pembunuh. Memang, risikonya yang dulu mau menjadi bagian dari mereka, tetapi akhirnya memilih pensiun dini dengan risiko...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Latihan gabungan dimulai, Raven berada di garis depan untuk memimpin latihan, dalam latihan ini Raven menggunakan simulasi pertempuran melawan makhluk mutan dalam skenario yang mendekati kondisi nyata, menggunakan teknologi virtual reality atau latihan lapangan.
Uji coba peralatan juga teknologi di lingkungan yang serupa dengan Distrik Himalaya untuk memastikan fungsionalitas dan efektivitasnya.
Masing-masing anggota yang memiliki ketrampilan dalam menggunakan senjata di fungsikan secara terpisah, ahli pedang, tombak serta belati di tempatkan di pertarungan jarak dekat. Sedangkan penembak jitu juga pemanah, di posisikan di barisan belakang.
Lalu memberdayakan ketrampilan khusus seperti yang diperlukan, seperti alat komunikasi, senjata canggih, dan perangkat pelindung. Latihan untuk menghadapi kemungkinan senjata kimia atau biologis yang mungkin digunakan oleh makhluk mutan. Lalu latihan pertolongan pertama, penanganan luka, serta penanganan kondisi medis dalam lingkungan ekstrem.
Latihan kali ini terlihat sempurna. Namun, semua mulai kacau ketika Ronald membawa sebuah ramuan aneh. Ia mendekati Mareta, merencanakan sesuatu padanya.
"Setelah kamu meminum ini, kamu akan terobsesi pada orang pertama yang kamu lihat," ucap Ronald. Sejak dulu, Ronald bersaing dengan Raven, ia sangat mengetahui kalau Raven begitu menyukai Reta, untuk itu ia berencana membuat Reta terobsesi padanya lalu dengan mudah Ronald memanfaatkan Reta untuk menghancurkan Raven.
Hanya saja satu yang dilupakan Ronald, ia mengira Mareta masih Reta yang dulu, hingga begitu mudah di bodohi.
"Kamu haus Reta?" Ronald memberikan sebotol minuman yang sama persis dengan botol minuman di dalam genggamannya.
"Terima kasih," ucap Mareta, saat ini mereka tengah beristirahat setelah selesai melakukan latihan, Mareta memilih duduk di belakang taman, yang biasanya sepi. Namun, anehnya, Ronald tiba-tiba saja datang menawarinya minum.
Ronald menatap Mareta dengan intens, berharap Reta segera meminum minuman yang sudah ia campur dengan ramuan yang ia dapat dari seseorang di luar distrik.
Mareta tidak bodoh ia memanfaatkan gelang harmoni dimensional untuk mengetahui kandungan apa di dalam minuman tersebut, setelah mengetahui kandungan aneh di dalamnya, Mareta mencoba mengelabui Ronald.
"Ronald, dulu hubungan kita seperti apa sebelum aku kehilangan ingatanku?" tanya Mareta memulai percakapannya.
"Tentu saja kita sangat dekat, memungkinkan untuk saling bertukar minuman seperti ini," jawab Ronald, berharap Mareta percaya lalu segera meminumnya.
Mareta hanya mengangguk, lalu berpura-pura akan meminumnya, tetapi, ia tiba-tiba saja berseru, "Ronald, apa itu, apa kamu melihatnya, itu kebakaran hutan?" Mareta menunjuk ke arah tebing, dia sengaja membuat api hologram memanfaatkan kekuatan gelang harmoni.
Saat Ronald teralihkan perhatiannya, dengan cepat ia menukar minuman mereka, Ronald tidak menyadari itu.
"Itu hanya sebuah pantulan cahaya, mungkin seseorang atau orus tengah membuat api," ucap Ronald setelah memastikan api tersebut.