Mareta merasa ada seseorang menepuk-nepuk pipinya, saat ia membuka mata ternyata Raven sedang memastikan keadaan Mareta.
"Kamu tidak apa?" tanya Raven merasa bersyukur saat mengetahui Mareta baik-baik saja.
"Aku baik, yang lain bagaimana?" tanya Mareta, ia hanya melihat Raven, tidak melihat tiga anggota lainnya.
"Aku tidak tahu, saat whisper jet jatuh, sepertinya kita terpisah," jawab Raven.
"Apa mereka akan baik-baik saja?" Mareta mengkhawatirkan keadaan anggota lainnya, ia berharap mereka akan baik-baik saja.
"Mereka pasti baik-baik saja, whisper jet dilengkapi dengan alat pelindung diri, pada kursinya terdapat dilengkapi dengan airbag eksternal yang mengembang secara otomatis saat mendeteksi kekuatan dampak, melindungi tubuh dari benturan."
Mareta merasa tenang saat mendengar penjelasan Raven, pantas saja ia sekarang tidak merasa sakit, apalagi ia juga menggunakan kekuatan gelang harmoni untuk mendaratkan pesawat di pendaratan yang aman.
"Semua alat komunikasi kita terputus, kita harus memberitahukan keadaan bahaya," ucap Raven, meskipun dia terlihat tenang. Dalam hati Raven mengkhawatirkan pasukan SSI lainnya akan menyerang tanpa instruksi darinya.
"Tenang, gelang harmoni dimensional masih bisa digunakan, aku mencoba menghubungi Ayah dulu," ucap Mareta.
Saat ia akan mulai menghubungi Gatra, Raven menghentikannya, " Kita hubungi pasukan pertahanan baris pertama lebih dulu, takutnya mereka keburu menyerang, akan sangat berbahaya,"
Memang saat Raven berpamitan untuk menyelinap ke dalam, ia berpesan , jika mereka tidak kembali, ikuti perintah dari para tetua.
"Baiklah." Mareta kemudian menghubungi Riga, saat sambungannya tersambung, ia membiarkan Raven mengambil alih komunikasi dengan Riga.
"Raven, apa yang terjadi, kami kehilangan semua kontak kalian," sahut Riga berbentuk hologram.
"Ada yang aneh di sini, kamu hentikan pasukan untuk menyerang, di sini apa pun yang menggunakan aliran listrik tidak berungsi, tunggu perintahku," ujar Raven.
"Ada apa? Ada masalah?" Riga terdengar khawatir dari nada bicaranya. Raven kemudian menjelaskan situasi yang sedang terjadi mereka terpisah antara whisper jet de dan whisper jet Delta. Dan sekarang mereka juga terpisah dengan awak whisper jet Delta.
"Baiklah, aku akan mengirim bantuan, kalian tunggu lah, jangan lupa kirimkan koordinat kalian," ucap Riga, Raven hanya mengangguk lalu sambungan kominikasi mereka terputus.
"Kita harus mencari tahu apa yang terjadi di luar sana." Raven membatu Mareta untuk berdiri, keduanya berjalan kaki untuk mengetahui keadaan sekeliling Distrik Himalaya.
"Tempat ini persis seperti tempat tinggal manusia, peradaban orus benar-benar maju," gumam Mareta.
"Itu karena mereka dibantu manusia, orus level Top semakin berevolusi, pemikiran mereka hampir sama dengan manusia, hanya fisik mereka saja yang tidak sempurna."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐰𝐢𝐬𝐭𝐞𝐝 𝐏𝐚𝐫𝐚𝐥𝐥𝐞𝐥
Bilim Kurgu────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆──────⋆⋅☆⋅⋆───── Mareta terlempar ke dunia pararel dalam usaha pelariannya dari kejaran kelompok pembunuh. Memang, risikonya yang dulu mau menjadi bagian dari mereka, tetapi akhirnya memilih pensiun dini dengan risiko...