BAB 3

334 18 0
                                    

Hai-hai gak ketemu lagi sama author.

Happy Reading📖
..
..
..
..
..
Sore hari Revan sudah kembali dari kerja nya dan ia sekarang datang sendiri karena Ratih tidak akan di ajak ke mansion bila bunda Revan ada di manssion.Setelah memarkirkan mobil di bagasi Revan pun segera mendatangi sang ibu yang di mana saat ini sedang asik menonton drama dengan mantu kesayangannya.

Revan pun menghampiri sang bunda dan mencium kening Keira agar terkesan mereka sedang baik-baik saja. Keira yang mendapatkan serangan dadakan yang Revan berikan hanya bisa bengong.

Bagaimana tidak bukan kah lekaki yang ada di depan nya ini sangat membencinnya dan jijik bisa bersentuhan dengan nya tapi mengala harus mencium kening nya di depan bunda. Ayolah bunda tidak akan curiga hanya mereka sedang tidak baik-baik saja, lagian Keira tahu semua yang Revan lakukan hanya untuk buat bunda tidak khawatir.

"Sayang mas laper bisa buatkan makan, oh iya mas lagi pengen soup ayam buatan mu bisa kamu buatin buat mas" ucap manis Revan.

"Kesambet apa nih orang biasa juga ngamuk mulu.Kalau ada nyokap nya aja nih orang baik kalau gak ada kelakuan kaya setan" Batin Keira.

"Sayang kok ngelamun, mas udah laper nihh"ucap Revan sambil membelai wajahnya Keira.

Keira hanya menggeleng kan kepala dengan mentap takut wajah Revan, dengan cepat Keira segara menuju ke arah dapur untuk masakan buat Revan. Saat di dapur jantung Keira berdetak cepat ia merasa nyawanya akan keluar dari raganya karena Revan.

" anjir ngeri banget... Sumpah gue harusnya Cepat-cepat pergi deh dari sini, gak sanggup gue harus satu rumah sama malaikat pencabut nyawa gue"ucap Keira.

Setelah itu naila pun datang menghampiri Keira yang masih bergumam sendiri "nyonya mau saya bantu buat soup nya, saya lihat anda seperti sangat capek habis bikin kue sama nyonya besar" ujar Naila.

Keira pun segera menggelengkan kepala "nggak bisa nai lo tahu kan kak revan apal banget rasa masakan gue, ingat waktu itu lo coba gantiin gue masak aja dan rasanya beda gue kena hamuk sama tuh jurik" keluh Keira karena ia sebenarnya sangat lelah sedang kemarin ia harus membereskan mansion besar ini sendiri karena hukuman yang di berikan oleh Revan.

Naila tahu bahwa itu semua salahnya sebab ia lah yang memaksa Keira untuk menyerahkan tugas masak padanya alhasil Keira yang di hukum"maafkan saya nyonya saya telah membuat Anda sengsara"ujar Naila.

"Tak apa Nayla ini sudah menjadi kewajiban gue, maaf gue melibatkan lo dalam masalah gue ya lo tahu bagaimana tuan lo itu kan" ujar Keira. Sembari memotongi sayur-mayur untuk mengolah hidangan yang telah diperintahkan oleh Revan.

Keira pun menyelesaikan supnya dan langsung memberikannya kepada Revan yang sedang duduk di meja makan dengan sang ibu. Dengan hati-hati Keira menyajikan hidangan yang telah Ia masak agar tidak ada kesalahan titik sang Bunda yang mencicipi masakankeira pun memuji masakan tersebut begitu pula Revan yang ikut memuji masakan Kaira walaupun hanya sebatas pura-pura saja.

Keira pun ikut serta makan di meja makan, diam-diam Revan terus memperhatikan gerak-gerik Keira. Dan makanan di meja pun telah habis kera yang dibantu oleh maid membersihkan piring-piring sebenarnya Kaira sudah dilarang oleh bunda untuk tidak ikut membersihkan piring tapi keira menolak dan kekeh membersihkan piring bekas mereka makan.

Setelah selesai membereskan Keira dipanggil oleh bunda untuk menonton di ruang keluarga di sana ada Revan yang sedang asyik bermain ponsel Bunda pun mulai berbicara "Revan Bunda mau ngomong hal penting sama kamu "ucap serius bunda Revan pun segera mematikan ponselnya dan fokus Kepada Bunda yang ada di depannya.

"Bunda berencana akan ngajak Keira Ke London,supaya dia bisa tenangin diri dan nggak banyak pikiran kamu tahu sendiri kan istri kamu ini terlalu stres sehingga membuat dia susah cepat memiliki keturunan jadi Bunda mau ajak Keira buat ke London dan liburan tipis-tipis untuknya" jelas Bunda.

Suatu Saat NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang