Tidak semua orang itu memiliki mental yang sama hanya kita dan diri kita yang tahu seberapa besar mental diri kita sendiri.
______________________________________
Keesokan pagi nya Keira yang sudah rapi dengan baju lengan panjang dan rok panjang, menghampiri Ratih yang ada di ruang tamu sambil menunggunya.
"Lahh kak Ratih sudah siap.. Maaf keira agak lama soalnya baju keira pendek semua jadi lama deh pilih baju" ucap keira.
Tersenyum menatap keira"is ok kei, aku juga baru selesai juga kok dandan terus nunggu kamu di sini, yok kita jalan sekarang sebelum keburu siang dan panas hahahha"ucap Ratih.
Keira pun mengangguk sambil tersenyum mereka pun pergi menggunakan mobil dan tak lupa para bodyguard yang mengikuti mereka dari belakang.
Sesampainya mereka di mall keira dan Ratih pun pergi menuju ke toko baju, dan keira pun memiliki baju kaos dan juga celana jeans serta baju yang menutup. Baju milik keira asli menurut nya sangat terbuka dan mini maka dari itu ia berencana untuk mengganti semua baju miliknya itu.
Dan bajunya itu akan ia jual kan lumayan buat tambah biaya hidup waktu dia berhasil kabur dari sih saiko. lagian semua baju milik nya masih bagus sayang bila harus di buang apa lagi di berikan ke orang lain maka ia yang dosa mending di jual bisa dapat cuan.
Setelah setengah jam memiliki keira pun membayar bajunya dengan kartu kredit yang di berikan bunda semalam, namun saat ia akan memberikan kartu itu ke kasih tiba-tiba saja seseorang memberikan dahulu kartu kredit nya.
Saat melihat ke samping ternyata dia adalah Revan dengan setelan jas kantor dan tak lupa wajah tampan nya. Seketika keira yang tersadar pun segera mengalihkan pandangannya.
"Loh mas Revan ngapain di sini" ucap Ratih yang baru saja tiba di depan kasir.
"Mas ada urusan di mall ini lihat kalian jadi mas datang, oh iya mbak semua belanjaan istri saya bayar pakai ini saja ya" ucap revan ramah pada kasir.
"Baik Pak, ini sama ibu yang di belakang juga pak" ucap kasir tersebut dengan melihat ke arah Ratih.
"Iya" ucap revan singkat dan ia pun segera melirik ke arah keira yang sedari tadi mencoba tidak bertatap mata pada Revan.
"Ini saiko ngapain sih pakai acara datang kesini auto gak bisa bebas gue... Gini amat nasib gue anjir" ucap keira dalm hati nya kesal karena kehadiran Revan.
"Kalian sudah selesai kan belanja nya sekarang ayok kita pulang" ucap revan dengan terus menatap tajam keira.
"Aduh mas, aku sama keira janji habis ini mah nyalon dulu gak papa kan, kalau kamu mau pulang bisa mas duluan nanti habis nyalon aku sama Keira langsung pulang iya kan kei" ucap Ratih dengan merangkul tangan keira.
Keira hanya mengangguk sambil tersenyum sekarang ia bener bener kesal dengan kedatangan revan yang dadakan dan langsung mengajak nya pulang.
Revan pun mengangguk dan ia pergi dari mall itu dengan dua orang bodyguard dan tak lupa Danu yang sedari tadi diam di sisi revan. Melihat kepergian revan keira menjadi lega dan Ratih pun segera membawa keira keluar dari toko baju .
"Keira sekarang kamu bebas mau kemana aja beli apa yang kamu mau, dan aku yakin mas revan gak akan ganggu kamu" ucap Ratih dengan senyum.
"Loh bukan nya tadi kak Ratih minta aku buat temanin ke salon, ayok keira temanin gak papa keira udan gak ada lagi kok yang mau di beli" balas Keira.
"Hey kei aku tahu kamu butuh waktu buat lihat lihat aku sengaja bohongin mas revan supaya kamu gak di suruh pulang terus sama dia... Gini aja kamu keliling mall sama bodyguard kalau udah 2 jam lagi kita ketemu lagi di sini gimana".ucap Ratih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suatu Saat Nanti
Fantasy"gue mau kita cerai"kalimat itu keluar dari mulut wanita yang kini berdiri di depan nya. " jangan harap kamu bisa minta cerai dari saya. sampai kapan pun kamu tetap istri saya"balas lelaki itu dengan tatapan tajam dan ia melangkah pergi. .. .. ...