Casts: ITZY Ryujin as Rani & Stray Kids Hyunjin as Haksa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
~
~
~~~
Rani mengakhiri panggilan di ponselnya sambil tersenyum geli. Entah mengapa, ia merasa sangat senang karena berhasil mengganggu salah satu temannya yang sedang berlibur.
Gadis itu mendongak, mengalihkan arah pandangannya ke luar kaca jendela mobil. Perhatiannya kini fokus pada sosok remaja laki-laki yang sedang berbincang dengan petugas SPBU, entah apa yang sedang mereka bahas hingga membuat keduanya tertawa.
Seketika Rani memutar tubuhnya sedikit agar bisa mengamati pemandangan di samping kirinya itu dengan lebih jelas. Tanpa sadar ia menopangkan dagu ke punggung tangan, tersenyum tipis mengagumi mata bulan sabit yang dimiliki oleh Haksa - cowok itu saat sedang tersenyum seperti saat ini.
Ketika objek yang ia amati bergerak menuju belakang mobil, Rani cepat-cepat memperbaiki posisi duduknya. Kali ini ia menoleh ke kanan, menunggu Haksa kembali ke kursinya yang ada di belakang kemudi.
Dalam hitungan detik, terdengar bunyi pintu yang dibuka, lantas orang yang ia tunggu itu melongok sejenak ke arahnya dengan seulas senyum, lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Jadi, akan ke mana kita hari ini?"
Suara Rani langsung menyambut ketika Haksa sudah memasang sabuk pengaman. Cowok itu menoleh kepadanya dan berkata, "Mengunjungi panti asuhan." Jawabnya dengan senyum lebar.
"Panti yang sering kamu ceritakan itu?" tanyanya antusias. Kedua matanya membulat, berharap bahwa apa yang ia tebak sepenuhnya benar.
Haksa yang baru saja menyalakan mesin mobilnya mengangguk, membuat Rani bersorak dan bertepuk tangan pelan.
"Aku tidak sabar ingin bermain dengan mereka." Ungkapnya dengan senyum lebar di bibir.
Haksa memberikan respon berupa anggukan, fokus melajukan mobilnya yang baru saja keluar dari tempat pengisian bahan bakar.
Tempat yang akan mereka kunjungi itu adalah sebuah panti asuhan yang seringkali disebut oleh Haksa dalam percakapan mereka. Ia sudah lama ingin ke sana, namun terhalang dengan jadwalnya yang padat sebagai seorang duta pendidikan. Dan saat ini, ketika hal itu benar-benar diwujudkan oleh Haksa, Rani tidak bisa menyembuyikan senyum bahagianya.
