Casts: Aespa Winter as Wina & Stray Kids Felix as Yongki
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
~
~
~~~
"Bonjour! Bienvenue!"
Suara berat langsung memenuhi rongga telinganya saat Wina baru saja mendorong pintu kaca. Begitu menoleh ke sumber suara, seorang laki-laki berambut pirang sudah menyambut kedatangannya dengan senyum cerah.
Dalam diamnya, gadis yang baru saja memasuki toko kue itu mulai menghitung mundur, membiarkan teman masa kecilnya melebarkan kedua matanya sejenak lantas tersenyum lebar mengetahui siapa yang datang sepagi ini di toko kue keluarganya.
"Bonjour!" balas Wina dengan suara penuh semangat. Ia menutup pintu kaca itu pelan lalu menghampiri Yongki - putra tunggal pemilik toko ini. Aroma roti yang baru saja keluar dari oven menguar, menyapa hidungnya saat gadis itu berhenti di depan meja kasir.
"Kejutan!" serunya riang. Tak lupa merentangkan kedua tangan dan menggerak-gerakkan lengannya ke atas dan ke bawah secara bergantian.
Remaja laki-laki di balik meja kasir itu tercengang sesaat sebelum akhirnya tertawa dan bertepuk tangan.
"Sejak kapan kamu pulang?" tanya Yongki penasaran. Ia kembali meneruskan pekerjaannya - memindahkan croissants yang ada di loyang ke nampan-nampan kecil di samping meja kasir.
"Dini hari tadi." Jawab Wina singkat. Matanya menjelajah toko roti bergaya vintage itu lalu berhenti pada barisan roti beraneka macam yang sudah ditata rapi di rak etalase.
"Sudah sarapan?" suara berat itu kembali membuatnya menoleh.
Wina menggeleng. "Omong-omong apa menu utama hari ini?" tanyanya sembari membenarkan posisi vas kaca berisi bunga segar yang ada di sudut meja kasir.
Laki-laki yang mengenakan kemeja putih dengan apron warna coklat muda itu menghentikan aktivitasnya. "Pain au chocolat. Baru keluar dari oven." Tunjuknya pada satu loyang roti isi cokelat yang ada di meja, belum dipindahkan ke rak etalase.
Wina mengikuti arah pandang Yongki. Ia mengangguk, lalu kembali mendongak untuk melihat lawan bicaranya.
"Bisakah kita menyantapnya di rooftop seperti biasa?" tanyanya penuh harap.
