𐙚 𝑻𝒆𝒓𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑 𐙚

77 58 18
                                    

𝑯𝒂𝒍𝒐 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔... 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒍𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊𝒍𝒍𝒆, 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒈𝒈𝒊𝒍 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊.𝑰𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊, 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕 𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 - 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏.

ᵐᵒʰᵒⁿ ᵐᵃᵃᶠ ᵇᶦˡᵃ ᵃᵈᵃ ᵗʸᵖᵒ

ᵐᵒʰᵒⁿ ᵐᵃᵃᶠ ᵇᶦˡᵃ ᵃᵈᵃ ᵗʸᵖᵒ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Part sebelum nya )

Kemudian saat Jane masih terus menangis "Lo kenapa?" Tanya orang tersebut.

Jane pun langsung mendongakkan kepala nya dan segera menghapus air matanya.



Jane, yang awalnya terkejut dengan kehadiran Kak Marcus, namun langsung berusaha terlihat baik - baik saja.

"Kakak kok bisa disini" tanya Jane.

"Gue biasanya suka nongkrong di rooftop, lo sendiri ngapain disini? Buat nangis doank?" Tanya Kak Marcus.

"Ahh gak kok, tadi cuman kelilipan aja" ucap Jane berbohong.

"Halah, gak jago lo bohong nya" balas Kak Marcus dan Jane hanya tersenyum kikuk.

"Ada apa? Lo bisa cerita ke gue. Gue pandai jaga rahasia asal lo tau" ucap nya meyakinkan.

"Emang iya?"

"Iya lah, lo ga lihat wajah gue ini tipe - tipe orang yang jaga rahasia banget" ucap nya sangat percaya diri.

"Ya udah sok atuh cerita" kata Kak Marcus menunggu cerita dari Jane.

Kring.. kringgg

"Kapan - kapan aja kak, ini udah bel masuk nih" ucap Jane sambil hendak bangkit dari duduknya.

"Oke, gue pegang omongan lo" ucap Kak Marcus lalu lebih dulu keluar dari rooftop.

Jane pun langsung menuju ke dalam kelas nya, dan melihat teman sebangku nya bukan lagi Nydia, namun Diko.

"Kamu kok disini?" Tanya Jane saat melihat Diko yang ada di sebelahnya.

"Oh ini, gue disuruh Nydia pindah, gue awalnya gak mau. Tapi di paksa sama Matteo tuh" balas Diko, namun saat Diko mengatakan itu, Jane tak menjawa apa - apa hanya diam saja.

"Emang lo kenapa sama mereka? Kayaknya lagi ada masalah ya" tanya Diko hati - hati.

"Aku juga bingung, perasaan aku gak ada buat salah apa - apa" balas Jane dengan raut sedih.

Bayangan di Balik Senyuman [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang