𐙚 𝑴𝒊𝒎𝒊𝒔𝒂𝒏? 𐙚

35 25 3
                                    

𝑯𝒂𝒍𝒐 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔... 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒍𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊𝒍𝒍𝒆, 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒈𝒈𝒊𝒍 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊.𝑰𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊, 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕 𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 - 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏.

ᵐᵒʰᵒⁿ ᵐᵃᵃᶠ ᵇᶦˡᵃ ᵃᵈᵃ ᵗʸᵖᵒ

ᵐᵒʰᵒⁿ ᵐᵃᵃᶠ ᵇᶦˡᵃ ᵃᵈᵃ ᵗʸᵖᵒ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pagi itu, suasana di sekolah terasa lebih cerah dari biasanya. Kicauan burung di halaman depan, disertai semilir angin yang menyapa lembut, membuat segalanya tampak lebih menyenangkan. Ketika Jane, Nydia, dan Matteo berjalan menuju kelas, mereka merasa ada sesuatu yang berbeda—bukan hanya suasana, tapi juga ikatan yang telah mereka bangun kembali setelah sekian lama terpisah oleh berbagai konflik.

Ketiganya melangkah masuk ke dalam kelas dengan senyum di wajah. Sebagian besar teman sekelas sudah berada di tempat duduk masing-masing, bersiap untuk pelajaran pertama. Namun, di antara mereka, ada satu sosok yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk menggoda dan mengomentari apa pun yang terjadi di kelas: Diko.

Diko, yang duduk di deretan tengah, langsung menyadari kedatangan mereka bertiga. Dengan gaya khasnya yang selalu ceria, dia langsung berseru sambil menyunggingkan senyum lebar, “Cieee... akhirnya baikan lagi, ya? Kan enak lihatnya gitu, kalian nggak berantem lagi. Kelas jadi lebih adem nih!”

Jane tertawa kecil mendengar komentar Diko. "Ya, Diko, kita memang sudah baikan," jawabnya dengan nada santai."

Matteo hanya tersenyum kecil dan menepuk bahu Diko saat dia berjalan melewatinya, lalu duduk di tempatnya. Sementara itu, Nydia yang berdiri di dekat meja Diko, menatapnya dengan senyum tipis.

“Diko, kalau kamu suka banget lihat kita baikan, gimana kalau kita tukeran tempat duduk aja? Aku mau duduk sebelahan sama, Jane" ucap Nydia.

"Boleh aja, apa sih yang enggak untuk dua sahabat ini" ucap Diko sambil membereskan barang yang ia bawa.

"Makasii yaa" balas Nydia senang.

"Kamu gak keberatan kan, Jane duduk sama aku?" Tanya Nydia.

"Enggak kok" balas Jane.

Tiba-tiba, Matteo yang duduk tak jauh dari Jane, melihat ada sesuatu yang salah. “Jane, kamu nggak apa-apa?” tanyanya sambil memiringkan kepala, melihat wajah Jane yang mendadak pucat.

Namun, sebelum Jane sempat menjawab, setetes darah jatuh dari hidungnya. Semua mata di kelas seketika tertuju padanya. Teman-teman sekelas Jane yang melihat itu langsung terkejut, termasuk Nydia.

"Jane! Kamu mimisan!" seru Nydia dengan nada panik.

Kelas yang tadinya ramai dengan obrolan ringan mendadak hening. Beberapa siswa tampak bingung harus berbuat apa, sementara yang lain berdiri dari kursi mereka untuk melihat lebih jelas.

Bayangan di Balik Senyuman [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang