2- Lost Control

1K 160 140
                                    

Apa yang di harapkan dari sebuah hubungan yang telah berakhir karena kesepakatan sepihak?

Keputusan yang hanya di tentukan oleh pihak pria tentu saja membuat rasa sakit pada wanita yang di tinggalkannya. Meskipun berakhirnya hubungan antara V dan Jane terselesaikan baik-baik, namun menimbulkan bekas luka yang masih tertinggal pada wanita itu.

Mereka telah bersama sejak awal, berjuang bersama dan melewati bagian senang-sedihnya bersama, bahkan 3 tahun berkencan, seperti pasangan yang tenteram nan harmonis. Lalu siapa sangka, mereka akan berakhir karena pihak pria mengandalkan alasan untuk fokus karir?

Pekerjaan yang mereka jalani memang memiliki resikonya, salah satu aturan yang di tetapkan tentang larangan berkencan sesama pihak di satu maskapai. Jane dan V memang sadar akan hal itu, namun selama 3 tahun, mereka tampak baik dan aman.

Awalnya, Jane bisa memaklumi alasan tersebut karena pada saat itu, V juga akan menjalani pelatihan eksklusif kepilotan. Ia memilih menurunkan egonya untuk membiarkan sang pria meraih impian.

Namun semenjak kabar bahwa V akan bertunangan, kenapa rasanya Jane di khianati? Jika berita itu memang benar, seharusnya V tidak perlu menjelaskan perihal karir untuk alasan berakhirnya hubungan mereka jika sebenarnya ada wanita lain yang akan di jadikan tunangan.

Karena itu, perasaan Jane semakin tidak terkontrol dan muak. Ia kecewa, rasa sakit hati itu kian menggebu.

Pria yang ia cintai, juga sekaligus pria yang menoreh luka paling lebar.

Bahkan, Jane tak mendapat jawaban benar atau tidaknya atas berita pertunangan V karena setelah ia mengatakan ucapan selamat pada pria itu, ia langsung melenggang pergi, memberi jarak atas kesadaran diri tanpa menghiraukan V yang memanggilnya, entah mencoba untuk menjelaskan sesuatu untuk membela diri, Jane terlalu muak untuk mendengarnya. Ia tidak ingin terlibat apapun lagi.

Baginya, hubungan mereka telah berakhir. Tidak ada lagi yang harus di bicarakan.

"Kau baik-baik saja, Jane?" Tanya Violet, kini keduanya berjalan menuju pesawat untuk persiapan keberangkatan.

Jane menoleh tersenyum, berusaha mentralkan perasaan sesaknya. "I'm okay, Violet."

"Entah kenapa aku exited sekali tau, Jane. Penerbangan ke Roma, astaga... Negara impianku. Ini pertama dan terakhir kali ku rasa!"

Jane menyerngit. "Kenapa terakhir kali?"

"Karena selanjutnya mungkin aku tidak bisa mendapat jadwal rute penerbangan ke luar negeri, aku akan di tempatkan pada penerbangan area US saja," jelas Violet yang mendapat anggukan dari Jane.

"Kau bisa tetap liburan kesana bersama suamimu, bukan?"

"Tapi tidak semua masa akan memberi kesempatan, Jane."

Jane menyerngit, tidak paham.

"Tidak ada yang tahu takdir seseorang," balas Violet sebelum merangkul Jane untuk tak mengidahkan celetukannya.

***

Suasana riuh para penumpang yang menunggu arahan memasuki pesawat, mereka hilir mudik menyerahkan paspor untuk di cek, ada yang bersantai dan tak sabaran.

MY CAPTAIN | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang