Selalu ada luka bagi setiap orang yang baru saja mendapat kenyataan bahwa orang tersayang, orang berharga, orang yang menjadi hal penting dalam keberadaan hidupnya saat ini jika semesta sudah merenggutnya untuk kembali pada pelukan Tuhan. Maka, sebagai manusia yang hanya bisa berpasrah diri pada takdir, ia tak akan dapat mengelaknya. Sekeras apapun suara tangis yang dikumandangkan, tetap tak akan membuat orang tersebut hidup kembali.
Kabar kematian sang Mommy yang sejak dulu tak pernah Jane ketahui keberadaannya, hidupnya yang seperti apa dan bagaimana, hingga kini, kabar tersebut menjadi hal menyakitkan untuk dirinya terima. Bahkan sejak ia masih belia yang sudah hidup dalam jerat keluarga jauh dari keharmonisan, Tuhan lagi-lagi menghadiahkannya luka.
Senja yang katanya menawan dan keindahannya yang selau memikat sore ini, nyatanya tak menjadi pemandangan sedemikian bagi Jane yang kini sudah bersimpuh di hadapan makam sang Mommy, bersama Taehyung, yang senantiasa menemani, menguatkan, memberinya keyakinan untuk selalu bangkit atas hidupnya yang mengenaskan. Kepada pria itu lah, Jane menopangkan hidup dan tangis menyesakkannya.
Setelah puas menumpahkan tangisnya, yang kemudian dengan adanya dorongan sang tunangan, membuat Jane pada akhirnya mau mengunjungi makam Mommynya, makam yang tak pernah di sangka untuk kini, dirinya persembahkan doa bahwa kenyataan, yang di dalam sana, adalah benar orang yang melahirkannya sekaligus orang yang telah meninggalkan peran sebagai seorang ibu untuknya.
"Kupikir, setelah doa yang selalu aku langitkan setiap hari untuk membawa keluarga kita kembali harmonis, menyatukan kembali Daddy dan Mommy agar rukun, justru sirna begitu saja. Karena salah satu pemeran utamanya sudah berpulang, menghapus semua harapan dan angan seperti yang kuimpikan. I'm lost again, Mom. Lantas aku harus hidup dengan tujuan apalagi jika harapanku sudah lenyap. Setidakpantas itukah untuk mengembalikan keluarga kita seperti semula? Mommy dan Daddy tidak menyayangiku, ya?" Dengan usapan pada nama batu nisan bertuliskan 'Elruby' itu, Jane sempurna terlihat tak berdaya atas hidupnya. Matanya sendu dan suaranya yang melirih.
Jane tetap tersenyum berusaha kuat, "Tapi aku punya V. Katanya dia mencintaiku. Dia selalu menemaniku, menguatkanku dan mengupayakan agar aku senang terus. Bersamanya, aku seperti merasakan kasih sayang yang aku impikan bersama kalian yang lama hilang itu."
Jane bisa merasakan usapan lembut pada bahunya, ia menoleh, mendapat pria yang selalu membersamainya itu tersenyum tulus. "Aku disini."
"V sangat baik, Mommy. Aku benar-benar bahagia bisa bersamanya. Dan kupikir, dengan hidupku yang mengenaskan seperti ini, seharusnya dia bisa mendapat pasangan yang lebih pantas untuk bersanding dengannya."
V menatap Jane tak suka karena kalimatnya. Ia bergerak mengusap pipi sang wanita kesayangan. Lalu tangan satunya mengusap lembut punggung tangan Jane. "Hei, bicara apa sih. Tadi 'kan sudah berjanji tidak akan menangis dan merendahkan dirimu. Sudah ya, Sayang? Berhenti berbicara seperti itu.."
Lelehan air mata Jane yang menyesakkan itu kembali meluruh. Dengan V yang senantiasa menghilangkan jejaknya lembut. "Mommy pasti iri, karena aku bisa mendapatkan pria yang sangat baik dan menyayangiku sepertimu, V. Karena Mommy tak mendapat itu dari Daddy.."
V tersenyum hangat. "Dan kau senang memilikiku?"
Jane langsung mengangguk tanpa ragu. Tatapan mata kucing yang menggemaskan juga memerah karena tangis sebelumnya menatap V penuh keinginan. "Aku mau peluk.."
Sang pria terkekeh. "Boleh, Sayang." Dirinya langsung mendekap Jane.
"Aku mau egois untuk bersamamu terus boleh, 'kan? Jangan kemana-mana, V..." Jane menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher V dengan suara yang terkesan merengek posesif dan manja. Dengan genggaman yang semakin ia eratkan, seolah tak membiarkan pria ini menjauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CAPTAIN | TAENNIE
RomanceJika sekarang kita tidak bisa mendeklarasikan cinta karena landasan aturan serta komitmen atas pengabdian, bukankah di masa depan masih bisa? Yang nantinya, deklarasi cinta ini akan di junjung dalam versi yang lebih baik. Jadi, sampai berjumpa di ma...