15- New Page (M)

969 145 125
                                    

🔞

Roda berputar itu istilah yang benar adanya. Saat kehidupan manusia yang kemarin sengsara, penuh kesedihan, penderitaan dan rasa sakit luar biasa, percayalah pasti akan diganti dengan fase yang sebaliknya, dimana ada sesi bahagia, tawa, kesenangan dan hal istimewa lainnya.

Maka itulah yang dirasakan Jane saat ini. Mungkin derita dan kesedihan yang ia rasakan kemarin sebagai jembatan baginya untuk meraih kebahagiaan yang tak pernah dipikir akan sangat melebihi ekspektasinya. Kebahagian itu adalah milik mereka yang bersabar dan tabah. Tuhan maha baik untuk membolak-balikkan rasa dan istimewanya makna hidup.

Alur kisahnya dengan V ternyata sudah sejauh ini semenjak pernyataan Van lalu yang pada akhirnya mau membuka hati untuk merestui hubungan keduanya. Seminggu setelah Van menyatakan restu untuk V menikahi Jane, acara itu segera dilangsungkan hikmat. Tepat beberapa jam yang lalu.

"Aku bersumpah atas nama Tuhan, untuk meminang Ruby Janella sebagai istriku. Menjadikan dia satu-satunya cinta dan wanita yang aku jaga sehidup semati. Menemaninya setiap langkah dalam senang maupun sedih, tangis maupun tawa..."

Janji suci pernikahan yang diucapkan V sungguh masih terngiang dalam benak Jane. Tadi, ia bisa merasakan atmosfer seperti berada di surga, penuh kebahagiaan yang bahkan jika ada alat pengukur kebahagiaan tidak bisa mendeteksi seberapa besar kebahagiaannya saat ini.

Setelah upacara sakral pernikahan, berdirilah Jane di sini, di hadapan sebuah cermin kamar mandi, tempat yang akan mengukuhkan rumah tangannya dengan V. Di rumah baru mereka. Rumah yang V persiapkan sejak lama yang baru Jane ketahui.

Interior rumah mereka tidak terlalu mewah, namun terkesan elegant dengan cat dinding dominan abu-abu dan putih. Desain dan tata letaknya begitu detail, di tambah beberapa furnitur barang yang aesthetic.

Entah sejak kapan V menyiapkan semua ini sendiri. Begitu kata Jane dalam hati.

Menghembuskan nafas panjangnya karena gugup, Jane terus meyakinkan diri lewat cermin. Inilah saatnya..

Tangannya menyentuh dada, merasakan begitu keras debaran jantungnya. "Jangan membuat V menunggu terlalu lama, Jane.."

Maka setelahnya, Jane bergegas keluar. Namun kehadiran mendadak seorang pria yang tengah bertelanjang dada membuatnya semakin gugup karena mereka hampir bertabrakan di pintu kamar mandi.

"Sayang. Kau baik-baik saja 'kan?" Tanya V cemas, spontan menghentikan langkah yang hampir menabrak Jane.

Wanita itu sendiri meneguk ludahnya susah payah. Oh, lihatlah pria di hadapannya ini, Jane hampir kehilangan kesadaran melihat pemandangan V yang begitu eksotis dengan tubuh bagian atas telanjang, memamerkan pahatan otot dan sixpack nya yang menawan. Bagaimana dia bisa menyembunyikan maha karya yang seindah itu selama ini? Karena selama berkencan dengan V, baru kali ini, untuk pertama kalinya Jane melihat secara langsung tubuh telanjang atas pria itu. Benar-benar kekar dan terkesan dominan dengan aura yang tegas.

Menyadari tatapan Jane yang terpukau pada tubuhnya, V tersenyum tipis. "Sayang?"

Jane menatap ciut wajah V yang kini terlihat berbeda. "A-aku takut.."

"Takut?"

"Kau.. kau besar sekali," ucap Jane gugup.

V terkejut mendengar pernyataan itu. Apakah Jane sengaja memancing dirinya. Apakah wanita itu sadar bahwa apa yang baru diucapkannya membangkitkan sesuatu dalam dirinya..

"Apanya yang besar, Sayang?" V bertanya dengan suara beratnya. Menanti jawaban yang mungkin akan semakin mengabarkan api gairahnya.

"Dirimu. Kenapa mendadak sebesar ini padahal sebelumnya tak seperti ini," Melihat V yang hanya diam menatapnya, membuat Jane semakin was-was. Kemudian ia hendak berlalu dari hadapannya, "minggir. Aku takut.."

MY CAPTAIN | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang