Part1

107 54 9
                                    

Typo bertebaran
No plagiat

Seorang gadis sedang berjalan di koridor kelas, di sepanjang koridor ia hanya mendengar suara alunan musik dari earphone miliknya. Banyak tatapan mata yang melihat dirinya berjalan di koridor, namun ia hanya acuh.

Gadis itu sampai di depan kelasnya yang bertulis'kan 12 mipa, ia memasuki kelas dengan berjalan santai. Saat ia masuk ke dalam kelas suara bising terdengar, sudah biasa baginya melihat ke adaan kelas yang riuh seperti di pasar. ia berjalan ke arah meja miliknya yang dekat dengan jendela kelas. meletak'kan tas berwarna hitam dan boneka putih berukuran mini yang menggantung di resleting tas miliknya.

Gadis itu melihat sekeliling dengan keadaan kelas yang riuh, matanya menatap intens setiap sudut kelasnya, seperti sedang mencari benda berharga yang telah hilang. Tepat di pojok paling belakang terlihat sosok pemuda sedang tertidur dengan posisi, badan yang di sanderkan ke kursi dan kaki yang di angkat ke atas meja. Memberi'kan kesan Cool  kepada pemuda itu.

Ia berjalan ke arah pemuda tersebut. Tidak lupa dengan buku yang ia pegang, ia menatap intens pemuda itu. Terlihat tidurnya yang tak terganggu sama sekali. Segera ia mengambil kursi kosong untuk duduk di samping pemuda itu.

“Aksa!!”pekiknya di telinga pemuda itu. Aksa Blavenda Duista Nama pemuda itu a.k.a Aksa. Aksa yang di pekikkan seperti itu pun terlonjak kaget dan membuka matanya. Ia menoleh ke arah sumber suara yang memekik kan namanya.

Hm, kenapa?”tanya Aksa dengan suara khas bangun tidur nya yang terdengar berat. Murid cewek yang tak sengaja mendengar menjadi salting sendiri, sedangkan yang di tanya hanya menyengir kuda.

“Gu--”

“WOIII KELAS KITA JAM KOSS!!”triak sang ketua  kelas tiba-tiba dari depan pintu kelas, sentak saja mereka yang mendengar bersorak heboh.

“ALHAMDULILLAH JAM KOS COK!”

“DANGDUTAN KUY!”

“SAATNYA TURU PREN!”

“BANG TELOLET BANG!”

“YANG BENER AJE, RUGI DONG”

Begitu lah ke adaan kelas saat ini. Ada yang tidur ada juga yang bermain dangdut dengan mengguna'kan penyapu yang menjadi gitar, Ada juga yang sedang bergibah→kaum hawa. Berbeda dengan dua orang berbeda jenis kelamin yang sedang duduk di pojok ruangan.

“Aksa! Jangan tidur lagi goblok.”ketusnya dengan sebal, sebabnya pemuda itu ingin melanjut'kan tidurnya karena mendengar bahwa kelas jam kos.

Dalem sayang?”tanya Aksa menoleh kepada gadis itu yang sedang mengerut'kan bibirnya. Shit! sangat menggemaskan umpatnya dalam hati. Lalu ia melirik kebawah ke arah tangan gadis itu yang sedang memegang sebuah benda mati. Aksa yang melihat itu pun berbalik menatap manik mata gadis itu.

“Cerita cowok yang keberapa lagi hm?”ujarnya bertanya. Gadis itu yang mendengarnya langsung menoleh kepada Aksa dengan mata yang berbinar.

Emm.... yang keberapa ya.”ucap gadis itu memikirkan perkataan yang di lontar'kan untuk nya sambari mengetuk dagu, membuat kesan imut di wajah gadis tersebut.

“pokoknya gak ke hitung, tapi cerita kali ini beda, Aksa.”lanjutnya.

'Tapi cerita kali ini beda, Aksa.' entah sudah berapa kali gadis itu berucap kepadanya dengan kata yang sama, mungkin jika di hitung sudah beribu-ribu ucapan yang di lontarkan gadis itu setiap ia menghampirinya dengan membawa buku berbeda-beda.

“Ceritain ke gue.”ucap Aksa, dengan antusiasi gadis itu membuka buku yang ia bawa. Eits.... Buku itu bukan sembarang buku, buku itu adalah buku novel yang ia bawa dari rumah.

Our Story And My FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang