Typo bertebaran
No plagiatVlea sudah di pindahkan ke ruang VIP, Molga juga sudah di beritahu bahwa Vlea berada di rumah sakit, tak ayal begitu Molga tau anaknya masuk rumah sakit hampir jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
Molga sudah berada di rumah sakit, lebih tepatnya dalam dekapan suaminya dengan nafas yang tersengal-sengal dan air mata yang mengalir, Molga tak berhenti menangis mendengar ke adaan putrinya.
“Vlea mas....”lirih Molga, Lion memeluk istrinya dan menenangkan nya. “Tenang lah Dear, putri kita akan baik-baik saja, percaya pada mas. Berhenti lah menangis tenangkan dirimu.”ucap Lion, perlahan Molga meredakan tangisnya dan mencoba tenang.
Tak Lama Terlihat Vlea di atas ranjang rumah sakit yang di dorong keluar dari pintu UGD untuk di pindahkan ke ruang VIP, Molga yang melihat itu segera menghampiri putrinya. Begitu juga dengan Lion dan Aska.
“Sayang, ini Bunda nak, kamu dengar bunda kan?”ucap Molga dengan lirih sembari ikut mendorong ranjang itu.
“Hey, Putri nya Ayah, kamu kuat ya sayang.”lirih Lion menatapi wajah Vlea yang pucat dan tenang, bibir yang berwarna biru, badan yang panas namun sudah sedikit mereda karena sudah di obati.
“Betahan lah grisl, Deddy tau kamu kuat.”gumam Aska, lalu mereka telah tiba di ruang VIP, dan suster langsung saja membuka pintu dan membawa Vlea masuk.
Lalu memposisikan ranjang yang di dorong ke empat yang pas, lalu memasang Infus dan alat lain nya, setelah selesai suster-suster di situ pun keluar meninggalkan keluarga itu.
Dokter menghampiri mereka, “Jika Nona Vlea sudah sadar, berikan nona obat yang sudah di sediakan, dan sebelum meminumnya utamakan perut terisi terlebih dahulu, jangan biar kan perut nona Vlea kosong, jika infus sudah habis silahkan tekan tombol yang sudah di sediakan. saya permisi pamit dahulu.”jelas Dokter itu, Lion mengerti dan membiarkan dokter itu pergi. Lalu Molga mendekati ranjang putri nya dan duduk di kursi yang di samping tempat tidur Vlea.
“Sayang, kamu gak capek tidur terus hm? Bunda kangen loh.”ucap Molga dengan isakan kecil, ayolah ini hanya baru seperti ini bahkan Aksa belum mengetahui kabar ini, sungguh beruntung menjadi Vlea.
“Lion, Aku akan pulang terlebih dahulu, kamu jaga putrimu baik-baik.”ucap Aska, Lion menoleh lalu mendekati Aska.
“Terimakasih telah menyelamatkan putri ku, aku berhutang budi padamu.”ucap Lion berterimakasih pada Aska.
“Santai lah, kita sahabat dari kecil, dan sudah menganggap mu sebagai keluarga, putri mu putri ku juga.”beritahu Aska menepuk neluk kecil bahu Lion, lalu di angguki oleh Lion. Setelah itu Aska benar-benar pergi dari ruangan dan tersisa keluarga itu.
“Dear, berhenti menangis. Mas sakit melihat nya.”ucap Lion memeluk Molga hangat. Molga yang di peluk hangat pun perlahan-lahan memejamkan mata lalu terhanyut tidur.
Dengkuran halus terdengar dari Molga, Lion menggendong Molga ala bridal style dan memindahkannya ke sofa yang cukup luas itu.
Cup
“Tidur lah, kamu sudah terlalu banyak menangis Honey.”
✿♡✿
Aksa sedang sedang berada di rumah sakit, melihat ke adaan Vlea. Setelah Aska memberitahunya tentang ke adaan Vlea, Aksa dengan bergegas pun menuju rumah sakit.
Untuk orang tua Aksa terutama Mommy Lora yang mendengar kabar bahwa Vlea masuk rumah sakit, bergegas untuk menjenguknya, namun sekarang Lora dan suaminya Aska mereka sedang ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan.
Sedangkan Molga dan Lion pamit untuk pulang terlebih dahulu, dengan Lion yang menggendong istrinya yang tertidur untuk pulang, sekarang hanya tinggal Aksa, dan Vlea yang terbaring lemas di ranjang. Jangan lupakan bodyguard yang berjaga di luar.
Aksa memegang tangan Vlea, dan ngusap-usap dengan lembut dengan seraya menciuminya lembut.
“tidur nya pules banget hm? apakah di sana lebih indah? Boleh kah aku meminta mu untuk bangun Vlea. A-aku merindukan mu.”ucap lirih di akhir kalimat bahkan mungkin hanya dirinya saja yang bisa mendengarnya.
Tanpa Aksa sadari jemari Vlea bergerak pelan, Aksa menatapi bulu mata Vlea yang begitu lentik nan indah, tak ayal walaupun dengan ke adaan seperti ini dirinya tetap cantik.
“Uugghh...”legu Vlea yang mulai siuman dan berusaha membuka matanya.
“V-vlea.”isakan itu mulai terdengar, Vlea yang baru siuman pun linglung sendiri, lalu menyadari Aksa terisa.
“A-ari...”lirih Vlea, Aksa langsung saja memberi minum Vlea, lalu setelah selesai Aksa kembali meletakkan nya di atas nakas.
Dengan tiba-tiba Aksa memeluk Vlea erat dan terisak-isak, “Vlea jangan tidur lagi, Ave takut....”
“gue gapapa Ka, gue gak suka liat lo gini.”lirih Vlea merasa bersalah, Aksa dengan kasar menghapus air matanya lalu mendongak melihat Vlea.
“Maaf... Jangan pergi lagi. Gue takut Vle.”gumam Aksa, Vlea tersenyum lembut dan mengusap kepala Aksa. “gue gak kemana-mana, gue di sini Aksa.” ucap Vlea, Aksa menikmati usapan di kepalanya.
“Gue takut lo pergi.”gumam Aksa nyaris tak di dengar, Vlea tersenyum dan menatap manik mata Aksa yang tajam dan indah itu.
“iiihhh..... Kok lo jadi gemesin gini si.... Kemana perginya cowok dingin ini hm?”ranya Vlea gemas.
Tanpa mereka ke sadari dua sepasang suami istri sedang melihat mereka dari pintu, istrinya memandang harus pada Aksa dan Vlea, tak lupa juga dengan rasa itu.
“Mas...”
“Shut.... Tenang lah honey.”sela sang suami, ikatan mereka memang sangat kuat, batin pria itu yang sedang merangkul istrinya ke dalam dekapannya.
“A-aku takut, rasa itu selalu menghantuiku mas...”lirih nya, Pria itu memeluk sang istri.
“Ini bukan salah mu honey, aku tak suka melihat mu seperti ini.”ucap Pria itu menenangkan istrinya, Aku tau lambat atau cepat mereka akan tau. Aku harap mereka tak berbuat nekat, Batin nya.
Bersambung
Note: Ig/tiktok= Audri105_
Assalamualaikum apa kabar semuanya, moga baik-baik aja ya💋💅, maaf gays baru bisa up soalnya bingung mau gimana lagi sama ini alur.
Aku Nemu ini ide aja saat lagi di kejar Dog🗿, emang agak laen ini otak satu. Alhamdulillah aku nya selamat dan langsung ku tulis deh ini ide, walupun di sertai Tremor gays saat ngetik.
Udah segitu doang yaaa, jan lupa Vote and komentar, yang terpenting vote gays 💋🗿. Karena buat aku semangat hehehehe
Pay pay sengku💅💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story And My Fiction
Teen Fiction[No plagiat] "Maaf udah ngerepotin, Aksa."tunduknya. "Gak ada yang ngerepotin, Don't look down. You're too precious." *** "Awas, gue mao pulang, ayang-ayang gue udah pada nungguin di rumah."ucapnya, menarik paksa tangannya dari cengkraman Aksa. "11...