Part5

56 40 8
                                    

Typo bertebaran
No plagiat

Terlihatlah seorang wanita baruh baya yang sedang membangun'kan anak gadisnya.

"Vlea, Sayang bangun ini udah jam berapa katanya mau joging!"triak bunda Molga membangun'kan anak gadis semata wayangnya itu.

"Iya bun, Vlea udah bangun kok!"triak Vlea dari dalam.

"Yaudah, bunda ke bawah dulu."ucap bunda Molga, Vlea beranjak dari tempat tidurnya tak lupa iya menyempat'kan untuk menata buku-buku novel yang bersera'kan di atas king size miliknya.

Vlea turun ke bawah dengan pakaian joging miliknya. sesampainya di bawah ia melihat kedua orangtuanya.

"Morning Ayah, bunda."sapa Vlea kepada kedua orangtuanya.

"Morning Sayang/Beby."

"Kamu mao kemana pagi gini Vle?"tanya sang ayah.

"Vlea mao joging yah, kalo gitu Vlea berangkat dulu. Dadah bunda, ayah."lalu bergegas pergi, mereka hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Vlea putri mereka.

Sesampainya di depan gerbang, Vlea menyuruh satpam untuk membuka gerbang, ia pun mulai joging di sekeliling komplek perumahannya.

Tak jarang ia menyapa penjualan lain yang ia kenal, dan ibu-ibu yang sedang berbelanja sayuran.

✿♡✿

"Mom, Aksa pergi dulu."beri tahunya kepada Mommy Lora.

"Mau kemana kamu, Aksa?"

"Aksa mau ke rumah Vlea Mom."

"yaudah hati-hati, nanti momy juga ada janji sama bunda nya Vlea juga."Aksa mengangguk, setelah itu ia langsung pergi saja dari situ, menuju luar Mension.

Di perjalanan ia mengendarai motor sport nya dengan tenang, tak lama setelah itu Aksa mengerut'kan keningnya di balik hlem ful face nya itu.

Aksa melihat seseorang berada di pinggir jalan, ia seperti mengenali orang itu, lalu memberhenti'kan motor nya tak jauh dari situ. Aksa menghampiri orang tersebut dengan wajah datar dan tatapan yang tejam.

"Vlea?"mengangkat satu alisnya, sembari menatap intens gadis di depannya.

"Ak-Aksa, Lo ngapain di sini?"tanya Vlea dengan mulut yang penuh dengan kue putu.

Aksa tak menjawab, ia beralih menatap penjualan kue putu tersebut, yang di tatap pun merasa takut. Dengan tatapan tajam Aksa.

"Berapa yang sudah di makan nya?"tanya Aksa dengan wajah datar kepada penjual kue putu tersebut.

"U-Udah tiga puluh yang di makan dek."jawab si penjual dengan nada gemetar. Aksa yang mendengarnya menatap perut rata Vlea.

"Ck, di isi batu muat kali tu perut."gumamnya kecil.

"Berapa totalnya?"

"Tiga puluh ribu dek."Aksa menyodor'kan uang seratus ribu.

"Kembaliannya ambil aja pak."

"makasih dek."

"Sama-sama pak."lalu Aksa beralih ke arah Vlea, sedang kan gadis itu sedang duduk manis dengan mulut yang masih penuh dengan kue putu.

"Pulang."ucap dingin Aksa menyuruh Vlea untuk pulang.

"Is... gue mao lagi kue nya."

"Pulang Vlea."

"Ga-------Aaaaaaa!

Belum sempat Vlea menyelesaikan ucapannya, Vlea sudah di gendong bak menggendong karung beras, Vlea memukul-mukul punggung Aksa. Aksa tak menghirau'kan nya, ia menduduk'kan Vlea di jok motor miliknya.

Our Story And My FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang