Part10

34 26 2
                                    

Typo bertebaran
No plagiat

Pagi-pagi sekali sekelompok gadis sedang berkumpul di pojok ruangan kelas dengan duduk di lantai.

Weh, semalem hujannya deras banget anj*r.”ucap Salwa memikirkan kejadian semalam. Hari ini mereka tidak sekolah di sebabkan guru sedang ada dapat penting berlangsung 3 hari kedepan.

“Emang semalem hujan?”tanya Ladifa.

“Parah Lo, orang hujan sederes itu. Lo tidur apa mat*, Dif.”ucap Isya geleng-geleng kepala.

Hehehe.... Namanya aja lagi tidur.”cengengesan Ladifa.

“Vle hubungan Lo sama Aksa gimana?”tanya Ladifa, Vlea yang sedang memainkan headphone menoleh. “Apa, ya biasa aja.”sahut Vlea.

“Yakin biasa aja nih...”goda Isya, Vlea mengerutkan alisnya.

“Mata Lo gak bisa bohong Vle.”ucap Genata yang menyimak, Vlea melihat Genata dengan sulit.

“Emang mata gue kenapa?”Genata menghela nafasnya, “tatapan Lo ke Aksa, itu beda.”

“G-gue gak tau.”ucap Vlea dengan menunduk.

“Lo punya rasa sama Aksa, Vle?”ucap Salwa, “Tapi wajar si kalian kan sahabatan udah dari kecil.” lanjut Salwa.

“Gue gak tau sama perasaan gue sendiri.”lirih Vlea namun masih bisa di dengar oleh mereka.

“Pastiin perasaan Lo, Sebelum terlambat.”ucap Gentan. Vlea terdiam mencerna ucappan Genata.

Kring!     Kring!

Bel masuk berbunyi membuat Vlea tersadar, mereka langsung kembali ke bangku mereka masing-masing, tak berselang lama seorang guru memasuki kelas.

“Selamat pagi semua!”sapa gue tersebut.

“Pagi buk!”

“sebelum memulai pelajaran, ibuk akan memberitahu kalian sesuatu, di karenakan ujian kelulusan kalian tinggal satu bulan lagi, maka ibuk harap kalian sudah mempersiapkan diri. Berikan nilai yang sempurna agar kalian lulus. Ibuk berharap kelas ini semua murid ibuk lulus!”ucap guru di depan, mereka menatap guru di depan dengan haru.

“Aamiin!!”ucap mereka serempak, sedangkan seorang pemuda di paling pojok sedang memikirkan sesuatu. Lalu guru itupun memulai materi pembelajaran.

✿♡✿

Sekarang sudah waktunya istirahat, semua murid berbondong-bondong menuju arah kantin, agar kebagian tempat untuk duduk.

Vlea dkk dan Aksa dkk sudah berada di kantin sekolah, mereka memiliki meja paling pojok agar tidak terlalu mencolok, Cakra dan Abim sedang memesan makanan.

“Makanan datang!!”triak Cakra, “Gak udah triak juga kalik.” ucap Isya menggeplak bahu Cakra.

“Ya maaf.”jawab Cakra menyengir kuda.

Mereka menggeleng'kan kepada melihat tingkah Cakra yang begitu absul, setelah makanan mereka datang, mereka langsung menyantapnya tak lupa juga membaca doa.

“Cabe nya jangan terlalu banyak.”ucap Aksa melihat Vlea memasukkan sambal cabai itu ke mangkuk mie ayam nya. Vlea menoleh, “gak enak kalo gak banyak.” jawab Vlea.

Aksa langsung saja mengambil alih cabai itu, gerakan yang terlalu cepat membuat Vlea kalah gercep. Vlea mengkerut kan dahinya.

“Balikin!”tegas Vlea, Aksa menatap Vlea dingin dan datar, melihat perubahan Aksa, Vlea melihat Aksa dengan berani.

Our Story And My FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang