1. RUMAH LAMA!

24 5 1
                                    

Hi

°

°

°

Absen dulu dong

°

°

Beri feedback dengan cara vote dan komen cerita ini yaaa
Hihihi

°

°

°

°

Happy Reading...

~•••~

||

Sebelumnya...

Sungguh sangat terkejut melihat ada apa di balik kain itu,

"I miss you both..." batinnya.

Melihat foto itu yang lumayan besar, ziah hanya bisa berdiam diri di kursi yang ia naiki. Satu tetes air mata keluar begitu saja membasahi pipinya, ziah sangat merindukan mereka.

"ma, pa a-aku merindukan k-kalian berdua..." Ucapnya terbata-bata. Ziah yang tidak kuat lagi berdiri di atas kursi yang dia naiki, kini ia mundur perlahan dengan tatapan kosong.

brakk...

"Ziaahh... Kamu ngapain sih, tadi lo hampir jatuh kalau aku gak nahan kamu!!" Tegur Alene sahabatnya sambil menahan tubuh ziah yang melemah.

Alene yang datang tepat waktu itu, melihat ziah yang ingin jatuh segera menahan tubuh ziah agar tidak jatuh ke lantai dan membiarkan kursinya jatuh.

Kini alene membawa ziah kedekapannya, ia sangat tahu kalau sahabatnya itu merindukan kedua orang tuanya.

Kini alene membawa ziah kedekapannya, ia sangat tahu kalau sahabatnya itu merindukan kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ziahh udah dong kamu jangan kayak gini terus..." bujuk alene.

"Hiks, hiks, hiks... Ke-kenapa ini semua bisa terjadi alen, mengapa Tuhan mengambil orang tuaku, kenapa bukan aku saja yang tuhan ambil alen..." Ziah menangis di pelukan Alene.

"Shitt... Kamu gak boleh ngomong kayak gitu, itu semua sudah takdir ziah!" Jawab alen sambil menghapus air mata ziah.

"Mereka berdua juga pasti sedih karena kamu gak ikhlas atas kepergian mereka ziah" jelas alen ke ziah, bahwa orang tuanya itu tidak akan tenang di sana, jika anaknya sendiri belum ikhlas atas kepergian orangtuanya.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang