Hi
°
°
°
Jangan lupa vote dan komen ya guys hihi
°
°
°
Happy Reading...
~•••~
||
Uks.
Emily dan ziah telah sampai di uks, kemudian emily membaringkan ziah ke ranjang uks. "Lo di sini ya, sampai jam pulang nanti" Tegur Emily.
"Aku mau kembali ke kelas aja, boleh gak" pinta ziah yang ingin kembali ke kelas.
"Gak!, lo disini aja, muka lo pucat banget, lo istirahat disini, oke!" Jelas Emily. "Gw tinggal ya, bentar lagi bel masuk" Emily kini meninggalkan ziah sendiri di uks.
Karena tidak tau mau melakukan apa, ziah memilih untuk tidur saja. "Tidur lebih lama bagus" gumam murid di ambang pintu uks.
Murid itupun beranjak menuju ranjang yang di tempati ziah. "Mati aja lo" ucapnya sembari mencekik leher ziah. "eummm, eummm, to-tolong lepas" ziah tersadar dari tidurnya.
"Lebih baik lo mati aja, ngerti!!" Marah murid itu memperkuat cekikannya. "Ka-kalifa tolong lepaskan tangan kamu" ziah meminta pada kalifa untuk melepaskannya. Kalifa lah murid yang berbicara di ambang pintu tadi dan masuk kedalam uks.
Plak...
Tamparan itu berasal dari ziah. Kalifa akhirnya berhenti mencekik leher ziah. "Salah aku sama kamu apa, hah!!!!?" Ziah bangun dan duduk diatas ranjang, ia kemudian menangis ketakutan.
"Lo semestinya ga lawan gw tadi dan lapor ke bk ngerti, hah!!" Amarah kalifa kembali meluap, membuat ziah semakin takut akan hal itu.
"A-aku sudah minta maaf akan hal itu ka-kalif-
-JANGAN PERNAH LO PANGGIL NAMA GW!!" Kalifa memotong ucapan ziah. Dan kalifa kemudian menarik lengan ziah, membuat ziah terjatuh ke lantai karena tidak punya keseimbangan.
Kalifa menarik rambut ziah dengan keras dan itu membuat ziah semakin menangis. "Cengeng banget lo, ditarik dikit aja nangis" kalifa sangat suka membully murid sesamanya dan kali ini ziah adalah sasaran nya.
"Le-lepasin, rambut aku sakit!" Ucap ziah terbata-bata. "Gw mah bodoamat kalau rambut lo sakit!" Kalifa semakin menarik rambut ziah dengan keras.
Kali ini benar-benar tidak ada pertolongan untuk ziah, karena semua murid lain sedang belajar dan ruangan uks saat ini sepi. Ramainya cuma di hari senin doang.
"Kayaknya lo harus lebih parah lagi dari ini" ucap kalifa dan menarik tangan ziah keluar dari uks, membuat ziah harus dengan cepat berdiri ia takut kalau kalifa menyeretnya di lantai.
"KALIFAA!!, BERHENTI!" Teriak seorang murid yang entah datang dari mana dan itu membuat kalifa tersentak kaget akan suara itu.
"Lo sadar apa yang lo perbuat itu!" Tegasnya. "Gw sadar lah, lagian ngapain lo di sini hah!!" Kalifa tidak menyangka bahwa Ezhan berada di sana juga.
"YA!, tentu gw sadar, udah mending lo pergi dari hadapan gw, sekarang!" Kalifa menyuruh ezhan pindah. "To-tolong lepasin aku..." Ziah sudah semakin tidak berdaya, tubuhnya melemah dan terjatuh ke lantai.
Kalifa yang tadinya menggenggam tangan ziah kini telah terlepas karena, ziah terjatuh dan pingsan. "Ziiaahh!" Ezhan yang panik segera mengangkat ziah masuk kembali kedalam uks.
Ezhan membaringkan ziah di ranjang uks dan kalifa belum juga pergi dari uks ia sekarang berada disamping ranjang ziah juga. "Kalifa apa lo gak tega liat dia, hah!?" Tegas ezhan.
"Enggak" jawab kalifa. "Gila! Lo" Ezhan sungguh tidak percaya kalau kalifa melakukan hal itu.
"Udah mendingan lo pergi dari sini, ganggu gw aja" kalifa menyuruh ezhan pergi. "Gw ga akan pergi sebelum lo yang pergi duluan!" Tegur ezhan.
"Gw bilang lo pergi dari sini!" Kalifa kini kembali marah dan menarik lengan ezhan dengan paksa untuk pergi. Dan dengan cepat kalifa kembali mencekik ziah.
Ezhan yang melihat itu berusaha melepas Kalifa untuk berhenti mencekik ziah. "KALIFA!, BERHENTI!" Ezhan terus saja membuat kalifa berhenti mencekik ziah, namun kalifa tetap bertahan.
Bruk...
"Aw" Kalifa tersungkur ke lantai. "GW UDAH BILANG SAMA LO, BERHENTI!, LO GILA, DIA JUGA MANUSIA KAYAK LO!" Amarah Ezhan sudah muak dengan perlakuan Kalifa.
"Kok lo belain dia, hah!" Kalifa heran dengan Ezhan yang terus saja membela ziah. "Dia juga gak sekelas sama lo!" Lanjutnya.
"GW GAK BELA SIAPAPUN, GW CUMA NGASIH TAU LO, BERHENTI MELAKUKAN HAL KAYAK BEGTU LAGI!!!" Ezhan berusaha untuk melarang Kalifa berbuat jahat kepada orang lain.
"MAU-MAU GW DONG, EMANG LO SIAPA?, HAH!!" Kalifa meninggikan suaranya dan mendorong ezhan sehingga tersingkir dari samping ranjang ziah.
Ziah yang terbaring pingsan itu, kembali membuka matanya dan kalifa lah orang pertama yang ia lihat. "Ka-kamu jahat!" gumam ziah. "Kali ini lo bebas dari gw, tunggu balasan gw selanjutnya!" Kalifa memperingati ziah untuk balasan selanjutnya.
Setelah itu kalifa pergi dari uks, meninggalkan ziah dan ezhan berdua. "Manusia aneh yang pernah gw liat!" Gerutu ezhan menghampiri Ziah. "Lo gapapa?" Tanya ezhan.
"Ehem, iya, a-aku haus" ujar ziah sembari bangun dan duduk. "Disini ga ada air lagi" gumam ezhan sembari mencari air di meja sebelah ranjang ziah.
"Lo tunggu di sini, gw ke kantin beliin lo air" Ezhan kemudian pergi meninggalkan ziah sendiri di uks.
Ziah kini kembali menghamburkan tangisnya karena sudah tidak tahan lagi dengan kejadian yang menimpanya. "A-aku salah apa, aku j-juga udah minta m-maaf!" Ziah berucap mengatur nafasnya.
"Lo ga salah" ucap seseorang yang berada di ambang pintu. "Johen..." gumam ziah menatap johen yang sedang menghampirinya.
Sesampainya johen disamping ranjang yang ziah tempati, ziah langsung saja menghamburkan pelukannya pada johen. Dan johen membalas pelukan ziah dengan sangat erat.
||
~•••~
*Aaaa soswit deh johen, jadi mau rebut johen dari ziahh...
Ada pesan buat
Ziah
Johen
Kalifa
Emily
Ezhan
Ga ngasih foto dulu yaa, ketua lagi malas😥
Seeeeeeeeee you 💞 💞
||
~•••~
Thank you (。•̀ᴗ-)✧
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fiction générale"Nama lo siapa?" "Ziah Anggraeni.." Johen yang di sukai banyak gadis di sekolahnya itu, tapi dia hanya tertuju pada satu gadis... Ingin tahu kelanjutannya..? Yuk, baca selengkapnya di cerita ini. Mulai: 30 Juli 2024 Tamat: -