X: LORONG SEKOLAH

98 51 59
                                    

Allow semuaaa...
Kita lanjut yukk

Tapi sebelumnya aku mau bilang yaa.

Cerita ini sepenuhnya hasil dari imajinasi penulis. Setiap kesamaan dengan nama, karakter, tempat, atau latar adalah kebetulan semata dan tidak disengaja.

Penulis menegaskan bahwa cerita ini tidak melibatkan unsur plagiarisme.

Selamat menikmati karya ini!

Happy Reading 🤍🦋

"Siapa mereka?" Raka bertanya pada Dira, dengan suara rendah namun tegas.

Dira melirik ke arah Raka sejenak sebelum menjawab, "Mereka itu geng Shadow Serpents. Geng yang nguasai sekolah ini."

Pangeran, yang berdiri sedikit di belakang, mengangkat alisnya. "Shadow Serpents?" katanya, seakan tak percaya dengan yang didengarnya.

Tatapannya penuh skeptisisme, bibirnya tertarik sedikit dalam senyuman yang sinis.

Dira mengangguk, matanya masih fokus pada keempat siswa yang menghadang. "Ya, mereka dikenal sebagai penguasa bayangan di sekolah ini. Semua orang takut pada mereka."

Raka menatap Dira, berusaha mencari kepastian di balik kata-katanya. "Mereka sekuat itu?"

Dira menelan ludah, mencoba mengendalikan rasa takut yang mulai merambat. "Mereka lebih dari sekadar kuat, Raka. Mereka kejam dan tak kenal ampun."

Pangeran memandang Dira, matanya menyipit sedikit. "Kita lihat saja sejauh mana kekuatan mereka," gumamnya pelan namun penuh keyakinan.

Dira menatap Pangeran dengan penuh kebingungan. "Apa maksudmu, Pangeran?" tanyanya, suaranya mengandung nada waspada.

Namun, Pangeran hanya melirik sekilas ke arah Dira, kemudian mengangkat bahunya tanpa berkata apa-apa. Ia melanjutkan langkahnya menuju lorong sekolah, seolah-olah kehadiran geng Shadow Serpents tidak berarti apa-apa baginya.

Dimas, yang berdiri di samping Raka, ikut melangkah mengikuti Pangeran. "Ayo, kita ga punya waktu buat ketakutan," katanya, suaranya terdengar tenang tapi tegas.

Raka menghela napas dan mengikuti mereka. "Kita lihat saja apa yang akan terjadi," gumamnya pada dirinya sendiri, meskipun ada keraguan yang samar di matanya.

Keempat siswa dari geng Shadow Serpents memandang mereka dengan tatapan dingin, tetapi Pangeran, Dimas, dan Raka terus melangkah dengan penuh keyakinan.

Dira mengikuti di belakang, matanya masih memperhatikan keempat siswa tersebut dengan waspada, namun hatinya mulai merasakan sedikit keberanian yang terpancar dari teman-temannya.

Sesampainya di depan lorong, Pangeran tiba-tiba berhenti. Pandangannya kosong sejenak, seolah-olah sedang mengingat sesuatu yang penting.

"Kita harus menemui Kepala Sekolah," katanya pelan, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada yang lain.

Raka dan Dimas saling berpandangan, mengangguk setuju. "Benar, kita harus lapor," ujar Raka.

Dira, yang masih mengikuti di belakang, menyadari bahwa dia harus segera masuk ke kelas. "Aku harus pergi sekarang," katanya, suaranya agak ragu. "Kalian bertiga bisa mengurus diri sendiri, kan?"

Pangeran [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang