XXIV: PULANG

34 15 29
                                    

Allow semuaaa...
Kita lanjut yukk

Happy Reading 🤍🦋

"Pangeran, hujan," kata Dira, memberitahu Pangeran yang tengah mengendarai motornya. Seragam mereka mulai basah akibat guyuran hujan yang mulai deras.

"Iya, gue tau," jawab Pangeran sambil memacu motornya lebih cepat, menghindari rintik hujan yang semakin deras.

"Kalo kita hujan-hujanan seru kali ya?" ungkap Dira tiba-tiba, suaranya penuh antusias.

"Boleh juga," balas Pangeran dengan senyum kecil di wajahnya.

Pangeran menghentikan motornya di jalan yang sepi. Mereka berdua turun dari motor, Dira langsung berlari ke tengah jalan, menikmati hujan dengan bahagia. Pangeran menatap Dira dengan senang, melihat gadis itu berputar-putar di bawah hujan, tertawa tanpa beban.

Dira tertawa lepas, merentangkan tangan dan menengadahkan wajahnya ke langit. "Pangeran, ini seru banget! Lihat, kita kayak anak kecil lagi!"

Pangeran mendekati Dira, wajahnya cerah meski basah kuyup. "Iya, Dir. Kadang kita butuh momen kayak gini, ngelupain semua masalah sejenak."

Dira menatap Pangeran dengan senyum lebar. "Kamu bener, Pangeran. Aku seneng banget bisa ngalamin ini bareng kamu."

Pangeran tertawa kecil. "Gue juga, Dir. Ini momen yang nggak bakal gue lupain."

Mereka berdua berdiri di bawah hujan, seragam sekolah mereka kini basah kuyup. Dira mendekati Pangeran, menggenggam tangannya dengan erat.

"Pangeran, makasih ya," kata Dira dengan suara lembut. "Kamu selalu ada buat aku."

Pangeran menatap Dira, matanya penuh kehangatan. "Gue juga harus makasih sama lo, Dir. Lo yang bikin hari-hari gue jadi lebih berarti."

Mereka saling menatap, seolah waktu berhenti sejenak di tengah hujan yang deras. Tanpa sadar, mereka semakin dekat, merasakan kehangatan meski tubuh mereka basah oleh air hujan.

Dira tersenyum, menutup matanya dan menikmati momen itu. "Pangeran, aku harap kita bisa terus kayak gini. Selalu bersama, apapun yang terjadi."

Pangeran mengangguk pelan. "Gue juga, Dir. Apapun yang terjadi, gue bakal selalu ada di samping lo."

Hujan terus turun, tetapi di bawahnya, dua hati yang saling terhubung merasakan kehangatan dan kebahagiaan.

Pangeran menatap wajah Dira sejenak, matanya penuh kejujuran. "Dira, gue suka sama lo," ungkap Pangeran dengan suara lembut, penuh perasaan.

Dira terkejut, matanya membesar. "Kamu beneran?" tanyanya untuk memastikan perkataan Pangeran.

Pangeran mengangguk mantap, menatap Dira dalam-dalam. "Iya, beneran. Lo mau jadi pacar gue?"

Dira tersenyum, matanya berbinar penuh kebahagiaan. Dengan anggukan pelan, dia menjawab, "Iya, aku mau."

Pangeran merasa lega, perasaannya diterima oleh Dira. Dia menarik napas panjang, merasa beban di dadanya terangkat. "Thanks ya, Dir," ucapnya dengan tulus.

Dira tersenyum manis. "Iya, sama-sama. Tapi untuk kali ini, kamu udah nggak boleh pake 'lo' sama 'gue' kalo lagi sama aku."

Pangeran tertawa kecil, matanya bersinar. "Terus harus gimana?"

Dira mendekat, menyentuh hidung Pangeran yang basah karena air hujan. "Pake 'aku' dan 'kamu'," ujarnya dengan suara lembut.

Pangeran tersenyum, merasa hangat meski hujan masih mengguyur. "Baik, aku akan coba," katanya, berusaha mengikuti permintaan Dira.

Pangeran [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang