Part 29

62 4 0
                                    

Saat ini Haikal, Renjana, Arseno, Chandra, dan Heli tengah berada di salah satu cafe yang letaknya tak jauh dari sekolah. Mereka hendak mengerjakan tugas bersama, namun alasan sebenarnya karena mereka ingin mendengar penjelasan Haikal mengenai insiden siang hari ini.

Sementara Reyna masih berada di sekolah karena harus mencari buku di perpustakaan, tentunya dengan Kirana di sampingnya. Jadi Haikal merasa bahwa hal buruk takkan terjadi.

"Jadi gimana kal, udah kepalang kepo nih gue" ucap Heli dan diangguki tiga orang lainnya.

Haikal pun menceritakan runtunan cerita dari Reyna yang di datangi mantannya di hari MPLS, Reyna yang diberi hadiah entah dari siapa, Haikal yang tiba-tiba diserang, bahkan ia juga menceritakan tentang kecelakaan pagi tadi yang di alami Nia.

"Menurut gue, orang ini sengaja celakain Nia, karena identitas dia hampir kebongkar" ucap Haikal mengakhiri ceritanya.

"Jadi maksud lo, Nia bukan engga sengaja kesrempet, tapi disengaja gitu?" tanya Renjana memastikan.

"Gila sih ada yang orang kaya gitu" ucap Heli bergidik ngeri.

"Apakah dia orang yang sama, sama yang sabotase keamanan sekolah?" tanya Arseno tiba-tiba.

"Kalau kata Nia kemungkinan nya fifty fifty karena buat apa dia sabotase keamanan sekolah kalau gue sama Reyna yang dijadiin incaran? Tapi keduanya ini sama-sama sekolah di tempat kita" jelas Haikal.

"Disekolah kita? Jangan-jangan minuman lo tadi?" ucap Chandra kemudian.

"Bisa jadi" ucap Haikal

"Berarti anak itu sekelas sama kita? Tapi siapa?" tanya Heli memastikan.

"Engga mesti sekelas hel, siapa aja kan bisa masuk ke ruang ganti" ucap Renjana memberikan opini.

Kelima pria itu nampak berpikir dan mulai berasumsi hal-hal yang menurut mereka bisa saja mungkin. Hingga sebuah ringtone mengejutkan kelimanya.

Drrttt...

Ponsel Haikal berdering menampilkan nama Kirana di sana. Haikal tanpa ragu mengangkatnya. Setelah mendengar ucapan Kirana, tanpa mengatakan apapun Haikal langsung pergi saja meninggalkan keempat temannya itu.

"Lah, kal kenapa?" tanya Renjana bingung melihat wajah Haikal yang berubah 180°.

"Ayok kita susulin aja" usul Heli.

Keempat pria itu lantas menyusul Haikal yang sudah berjalan ke area parkir dan mengambil motornya lalu mengendarai dengan kecepatan maksimum. Heli dan Chandra yang berlari paling depan hendak menyusul Haikal terpaksa berhenti karena ada sebuah motor yang sepertinya sengaja menabrak mereka hingga terjatuh. Tanpa membuka helmnya orang tersebut lantas pergi.

"Orang gila, bukannya minta maaf langsung kabur aja" ucap Heli emosi lalu berdiri dan membantu Chandra. Chandra nampak diam sejenak seolah tau siapa pemilik kendaraan tersebut.

"Kalian ngga apa-apa?" tanya Arseno.

"Ngga papa kok gue, yah kita ketinggalan Haikal nih" ucap Heli.

"Mereka ke rumah Kirana" ucap Renjana tiba-tiba "Tadi Gigi ngabarin gue kalau Reyna hampir kena culik dan sekarang mereka ada di rumah Kirana. Ayok kita kesana, Gigi sama Mahesa juga otw" jelas Renjana.

Keempatnya segera mengambil kendaraan mereka dan pergi menuju kediaman Kirana. Sesampainya di sana, keempatnya mendengar teriakan Haikal yang amat keras.

"Lo gimana sih Kir, kok bisa lo tinggalin Reyna sendiri!!" bentak Haikal pada Kirana. Sementara Kirana hanya menahan tangis tak mampu menjawab.

"Kal tenang, emosi ngga bikin suasa jadi membaik" ucap Juna yang ada di sana.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang