mulai bertindak

1.9K 279 22
                                    








>>>>

Jaehyun kini ada didalam ruangannya, dikantor saat ini sedang terjadi beberapa masalah dimana ternyata salah satu karyawannya ternyata melakukan penggelapan dana sehingga merugikan perusahaan hingga 50% belum lagi masalah beberapa clien yang tiba-tiba membatalkan kerja sama mereka termasuk perusahaan Nakamoto.

Jaehyun tak akan kaget ketika perusahaan Nakamoto membatalkan kerja sama besar mereka, itu tentu karena permasalahan kemarin.

Padahal rencana mereka sudah berjalan hampir setahun dan jaehyun harus menanggung kerugian besar dan juga malu kepada para investornya.

"Anak itu bahkan sudah mulai membuat aku bangkrut, jeno...ayah benar-benar menghajarmu kalau sampai perusahan ayah bangkrut" jaehyun sepertinya harus memukul jeno dulu baru ia bisa memaafkan anak itu.

Saat jaehyun sibuk menelfon ia harus dikejutkan dengan panggilan yang masuk dari taeyong, alisnya terangkat merasa bingung saat istrinya menelfon. Mengapa taeyong menelfonnya?.

"Ada apa?" Jaehyun bertanya langsung, tidak usah basa-basi, ia sedang pusing sekarang.

"Chenle tak ada disekolahnya!" Taeyong berteriak panik dibalik telfon.

"Apa?!" Jaehyun bahkan langsung berdiri saking terkejutnya, mengapa cucunya bisa hilang?!.

"Apa kau sudah mencarinya?, sudah bertanya kepada gurunya?" Jaehyun merasa khawatir sekarang.

"Kata gurunya, chenle bahkan pulang lebih awal dan dijemput oleh supir katanya, jangan-jangan cucu kita diculik jae...hiks..bagaimana ini" Taeyong sudah menangis karena takut cucunya hilang.

"Jangan panik, aku juga jeno akan mencarinya, kau pulanglah lebih dulu, hati-hati sayang"

Setelah itu jaehyun mematikan telfonnya, ia langsung mengambil jasnya kemudian berjalan cepat kuar menuju ruangan jeno.

____

Yuta melangkah pelan untuk menghampiri anaknya yang saat ini sedang sakit demam. Tangannya mengelus kepala anaknya dengan lembut. Renjun saat ini sedang berbaring dengan paha ibunya sebagai bantalannya.

"Baba" lirihan lemah itu semakin membuat yuta merasa sedih.

"Iyaah" dengan lembut yuta memindahkan kepala anaknya agar berbaring diatas pangkuannya.

"Renjun merindukan chenle, tolong jangan larang renjun untuk menemuinya baba, renjun tak bisa" renjun begitu menyayangi chenle, apalagi setelah mengetahui bahwa chenle adalah anaknya rasa sayang renjun bahkan semakin besar kepada anak itu.

Renjun tak akan bisa jika ayahnya mulai membatasinya dalam bertemu dengan anaknya, meskipun ia begitu kecewa kepada jeno, tapi ia tak bisa menutup mata bahwa ia menyayangi putranya. Chenle tak tahu apapun.

Yuta hanya mampu menghela nafasnya, ia juga tak bisa melihat renjun seperti ini tapi juga tak bisa untuk melihat keluarga itu lagi.

Winwin kini melihat kearah suaminya dengan pandangan sedih juga memohon. Apa yuta tak bisa sedikit saja melunakkan hatinya, setidaknya biarkan renjun bertemu dengan anaknya, sekali saja.

Renjun bahkan sampai sakit karena begitu merindukan chenle, "yuta...kumohon..hanya kali ini saja. Berikan renjun kesempatan untuk bertemu dengan chenle"

Winwin tak tega melihat kondisi putra kesayangannya sekarang, renjun sakit dan itu sudah pasti akan sulit bagi renjun.

Yuta hanya diam, dengan pelan ia kembali memindahkan renjun kepada winwin, berdiri untuk keluar dari kamar anaknya.

 Surrogate Mother // Noren//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang