bertemu kembali

2.1K 226 25
                                    

Cuaca mendung dengan sisa gerimis yang turun kini membasahi kaca cafe itu.

Renjun hanya duduk menatap kosong pada cangkir tehnya, didepannya kini sudah ada donghyuck yang kini hanya diam menatap kearahnya. Renjun masih tak berani melihat kearah laki-laki itu.

Renjun tak tahu apa alasan mengapa ia takut kepada donghyuck, tapi juga tak berani saat donghyuck menariknya keluar dari supermarket dan terjebak di cafe ini sekarang.

"Jadi, ini adalah hasil delapan bulan yang lalu saat terakhir aku menolongmu?" Donghyuck masih tak bisa percaya bahwa renjun akan menjadi seperti ini. Bagaimana kini pemuda yang begitu ia cari dan rindukan selama ini harus berakhir ia temui dalam keadaan tengah berbadan dua.

"Kau menjadi ibu pengganti untuk menolong temanmu?"

Renjun hanya mengangguk, ia telah menceritakan segalanya kepada donghyuck. Donghyuck tak melepaskan renjun sebelum renjun menjelaskan semuanya.

Melihat bagaimana kini renjun bahkan harus membawa satu bayi dalam tubuhnya hanya demi menolong temanya, dan apa yang ia dengar dari cerita renjun membuat donghyuck sedikit merasa panas.

"Kau melakukan hubungan intim dengan suami temanmu, untuk mendapatkan bayi?, baru kali ini aku mendengar bahwa cara kerja ibu pengganti adalah dengan cara seperti itu" donghyuck masih tak habis fikir, apa renjun terlalu polos sehingga ia mau-mau saja melakukan itu.

"Dokter, itu..adalah caranya agar aku bisa mengandung"

"Renjun, ada banyak cara untuk menjadi ibu pengganti tak harus seperti itu caranya renjun"

"Aku.." lidahnya bahkan kelu sekarang, bagaimana cara menjawab pertanyaan donghyuck, benar. Ada banyak cara untuk menjadi ibu pengganti, didunia yang sudah begitu canggih ini bahkan bisa menghasilkan anak tanpa harus melalui hubungan seks dan apa yang renjun lakukan adalah bentuk dari kebodohannya.

"Tciih, kau dimanfaatkan begitu baik oleh temanmu itu. Memberikan alasan tak masuk akal, dengan mengatakan tak ingin jika bukan dari darah daging suaminya, sedangkan ia bisa saja melakukan teknik IVF"

"Dok--"

"Hyuck renjun, berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Kita ada diluar sekarang" renjun tak tahu sekarang apa yang ia lakukan.

"H-hyuck, aku tak mungkin ingin melakukan hal itu jika saja Karina bisa mengandung, Karina tak bisa memberikan bayi untuk suaminya, alasan mengapa aku ingin adalah karena Karina adalah sahabat baikku" renjun tak mungkin membiarkan Karina dalam keadaan terpuruk hanya karena ia tak ingin membantu.

Donghyuck merasa tak asing mendengar nama itu, Karina? Ia seperti pernah mendengar itu, tapi ia tak ingat dimana. Tapi dari pada ia memusingkan Karina siapa yang renjun maksud, ia lebih pusing memikirkan keadaan renjun sekarang.

Tapi donghyuck kembali menatap renjun, "kau bilang temanmu tak bisa mengandung?, dan kau juga mengatakan bahwa kau membantu dengan cara melakukan itu dengan suaminya?" Donghyuck bertanya dengan raut yang serius, membuat renjun sedikitnya merasa takut. Renjun mengangguk dengan terbata.

"Jadi anak yang kau kandung adalah anakmu juga suami dari temanmu?, astaga renjun" donghyuck terkejut saya ia baru menyadari maksud dari perkataan renjun. Donghyuck merasa frustasi sekarang, wajahnya ia usap dengan kasar, ia hanya mampu memijat pangkal hidungnya..

Apa renjun tak memikirkan hal itu?, "kau secara tidak langsung memberikan anakmu renjun, apa.kau sadar?, bayi yang kau kandung adalah darah dagingmu renjun, kau akan memberikan anakmu....yah meskipun kau mengatakan membantu temanmu dan itu adalah anak dari suaminya tapi kau adalah ibunya!" Donghyuck bahkan harus kelepasan membentak renjun di tempat umum, membuat beberapa orang mulai menatap mereka.

 Surrogate Mother // Noren//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang