momy

1.7K 202 7
                                    

Winwin juga taeyong kini sibuk berlari di antara kerumunan lorong rumah sakit bersama chenle digendongan taeyong.

Tadi saat di rumah taeyong, winwin tak henti-hentinya merasa khawatir kepada anaknya, entah mengapa perasaannya begitu tak enak mengenai renjun, jadi ia mencoba menghubungi suaminya, tapi yuta mengatakan bahwa mungkin saja renjun sibuk bersama temannya.

winwin berusaha mempercayai itu walaupun sebenarnya ia sedikit ragu,
pasalnya, mau sesibuk apapun renjun, renjun akan selalu mengangkat telfon darinya dan mengatakan jika ia sibuk. Jadi agak aneh ketika tiba-tiba renjun tak bisa dihubungi dan itu lama.

Winwin menelfon sekretaris suaminya, berharap ia akan menemukan jawaban itu, tapi apa yang ia dengar justru membuatnya seakan terjatuh pada dasar jurang yang dalam, sekretaris suaminya mengatakan bahwa yuta ternyata kembali kekorea untuk menyelamatkan putranya, renjun dalam keadaan tak baik-baik saja.

Winwin tentu merasa khawatir, apa yang terjadi pada anaknya, mengapa anaknya bisa dalam bahaya dan ia tak tahu.

Mengapa suaminya membohonginya dan tak ingin memberitahunya mengenai masalah serius ini. Dan puncaknya, adalah ia mengetahui semuanya dari taeyong yang mencoba menanyakan dimana jeno kepada jaemin dan akhirnya mereka semua tahu bahwa jeno sedang berusaha menolong renjun dan saat ini jeno sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

______

"Yuta!" Winwin bahkan sudah berdiri tak tak jauh dari tiga dominan itu yang terlihat terkejut.

Perlahan langkahnya ia bawa untuk mendekat kepada suaminya yang terlihat begitu kaku berdiri.

"Winwin--"

"Mengapa berbohong....."

"Aku--"

"Mengapa tak mengatakan semuanya kepadaku...anak kita dalam keadaan seperti ini dan kau tak ingin memberitahuku?, apa maksudmu!" Winwin bahkan sekarang membentak suaminya, bertanya dengan nada yang tinggi. Itu tak pernah winwin lakukan selama ia hidup bersama yuta selama ini.

Winwin merasa kecewa sehingga ia memarahi yuta yang hanya diam dan tak mau melibatkannya dalam hal sebesar ini.

"Aku hanya tak ingin kau merasa khawatir--"

"Aku akan semakin khawatir dengan kau seperti Ini, merahasiakan keadaan renjun dan parahnya aku mengetahuinya dari orang lain!, apa kau sudah tak menganggapku lagi?"

Yuta terkejut saat winwin justru mengatakan hal seperti itu, itu sama sekali tak benar, yuta hanya khawatir akan keadaan istrinya jika mengetahui bahwa anak mereka dalam bahaya.

"Hiks...anak kita dalam keadaan sekarat dan kau mencoba untuk merahasiakan ini..."

Yuta langsung meraih tubuh istrinya, memeluk dengan erat tubuh yang bergetar juga menangis itu, "maafkan aku..." Yuta mengakui ia telah salah karena tak melibatkan istrinya dalam hal seperti ini, yuta hanya tak mau jika winwin sampai merasa khawatir berlebih dan berkahir kacau rencana mereka karena winwin.

Bukan yuta menganggap winwin akan mengacaukan semuanya, tapi dalam artian winwin akan sakit lagi jika ia terlalu kefikiran mengenai anaknya, yuta hanya tak ingin itu terjadi.

Cukup lama yuta harus menenangkan istrinya yang tak hentinya mengeluarkan tangisnya, juga jeno dan jaehyun yang masih terdiam membisu ditempat mereka.

Taeyong tak akan bertanya lagi karena ia sudah menemukan jawaban itu dari yuta tadi. Chenle hanya diam digendongan omanya. Ia meminta untuk di turunkan dari gendongan taeyong.

Berlari kearah ayahnya yang terlihat aneh sekarang. "Daddy...lele ingin gendong" chenle merentangkan tangannya meminta ayahnya menggendongnya.

Jeno langsung menggendong putranya saat putranya meminta untuk digendong. "Daddy....kenapa kotor" jari mungil itu menunjuk pada baju jeno yang terdapat banyak noda darah yang sudah mengering.

 Surrogate Mother // Noren//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang