mulai takut

1.6K 205 35
                                    






>>>>

Mobil bugatti itu kini telah terparkir pada parkiran rumah sakit besar yang ada di jepang. Donghyuck turun kemudian berjalan menuju pintu disebelahnya untuk membukakan pintu untuk renjun.

"Terima kasih hyuck" renjun tersenyum kepada donghyuck setelah ia telah berdiri didepannya.

Donghyuck balik membalas senyum teduh itu dengan lembut, bagaimana mungkin donghyuck tak semakin jatuh begitu dalam kepada renjun jika  renjun begitu cantik setiap harinya, tak hanya itu renjun juga begitu lembut dan baik.

"Tentu saja, ini sepertinya sudah waktunya ketemanku. Ia sudah menunggu kita" donghyuck dengan pelan merangkul pundak renjun untuk berjalan dengan pelan saja menuju pintu utama rumah sakit.

Memang tadi renjun langsung membatalkan pertemuannya dengan dokter yang memang biasa menanganinya saya pemeriksaan kandungan, renjun merasa tak enak jika pergi sendirian kesana. Jadi ia memilih dokter yang donghyuck sarankan saja.

Dengan pelan renjun berjalan dengan dipapah oleh donghyuck, kehamilannya yang sudah mulai menginjak tujuh bulan akhir membuat renjun agak kesulitan dalam berjalan, ia akan mudah merasa lelah dan juga kram jika berdiri terlalu lama.

Sebenarnya donghyuck sudah menawarkan kursi roda saja tapi renjun tak ingin, ia ingin banyak berjalan agar saat ia melahirkan nanti ia tak akan merasa tegang karena sudah terbiasa untuk menggerakkan tubuhnya dan mengeluarkan tenaganya. Ini juga saran dari dokternya bahwa ia harus berjalan sedikitnya lima menit setiap hari agar ia tak kaku nanti.

"Nah tunggu sebentar, aku akan memanggilnya, lebih baik kau diperiksa di tempatku saja agar lebih nyaman renjun" ujaran donghyuck kini mengalihkan tatapan renjun, mendongak melihat kearah donghyuck yang sudah terlihat menelfon seseorang.

Renjun bersyukur karena donghyuck seperti begitu menjaganya, donghyuck begitu perhatian kepadanya bahkan meski hanya hal-hal yang kecil sekalipun, seperti saat ini.

Donghyuck lebih mengutamakan kenyamanannya, renjun berterima kasih begitu banyak kepada donghyuck sekarang.

"Nah itu dia" donghyuck berdiri untuk menghampiri temannya.

Renjun terlalu banyak melamun sehingga gak menyadari bahwa dokter yang akan memeriksanya sudah datang.

Wanita dengan pakaian dokternya kini mulai terlihat dari balik pintu, rambut hitam panjang bergelombang itu begitu cantik. Tersenyum dengan ramah kepada renjun.

"Oh apa ini adalah orang yang akan aku periksa?" Wanita itu bertanya saat sudah berada didekat brankar.

"Iyah" donghyuck hanya menjawab seadanya, ia terlalu sibuk membantu renjun untuk berbaring diatas brankar.

"Hai, namaku ningning, siapa namamu?" Ningning bertanya sambil ia menyiapkan beberapa alat yang ia butuhkan untuk memeriksa renjun.

"Namaku renjun" renjun dengan pelan memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal renjun, aku temannya donghyuck, kami dulu satu universitas di Canada. Kau tidak takut dengan donghyuck?"

Ningning mulai berbicara dengan renjun yang terlihat bingung dengan maksud perkataannya.

"Maksudnya?" Renjun tak paham maksud dokter ningning.

"Donghyuck itu begitu suka menggigit orang, apalagi pemuda manis juga menggemaskan sepertimu"

"Eh...mmm" setelah mendengar perkataan itu, renjun kini malu, wajahnya bahkan merona.

Ningning tertawa saat melihat renjun yang terlihat salah tingkah. Kenapa renjun begitu menggemaskan.

 Surrogate Mother // Noren//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang