undangan makan malam

2.2K 271 10
                                    

Sejak sampai di kediamannya, jeno masih saja diam, ia masih memikirkan setiap ungkapan anaknya mengenai renjun itu. Ia tak ingin menduga namun semuanya terasa sama saat mendengar cerita anaknya.

Bagaimana jika benar renjun yang anaknya maksud adalah renjun yang sama yang ia cari selama ini. "Ku harap aku tak akan salah dalam berharap, semoga itu benar adalah dirimu"

Jeno kini membaringkan tubuhnya, mereka sudah sampai beberapa menit yang lalu, jeno langsung membersihkan tubuhnya setelah sampai dan menidurkan chenle dikamarnya sendiri.

Jaemin tadi langsung kembali ke rumahnya setelah ningning menelfon. Ayah dan juga ibunya kini berada dalam kamar mereka.

"Aku rasanya akan gila setiap mengingat kau tak bisa aku temukan sampai saat ini renjun, kumohon dimanapun kau berada, kuharap kita bisa bertemu" Jeno seakan merasa frustasi, sampai saat ini ia tak bisa menemukan keberadaan renjun.

Jeno akan tidur, ia kelelahan, untung saja ia bisa libur untuk satu minggu kedepan sehingga memilki sedikit waktu untuk tidur dengan nyenyak tanpa berkas-berkas mengesalkan dihadapannya.

______

Hari ini adalah hari Minggu, weekend yang paling ditunggu oleh chenle, karena hari ini ia menikmati waktunya untuk bersama oma, opa, daddy, uncle jaemin juga aunty ningning!. Chenle sangat senang, sedari tadi ia hanya sibuk bermain air bersama ningning pada kolam renang milik keluarga Lee.

"Lele jangan lari, nanti jatuh, itu licin" ningning sudah lelah berlari mengejar anak Lee jeno ini, setelah puas bermain air, ningning memang langsung berganti pakaian dan membantu chenle untuk memakai bajunya, tapi anak itu malah mempermainkannya dan berlari dengan menghindar.

"Jangan dikejar, nanti juga lelah sendiri" jaemin yang sedari tadi sibuk melihat istrinya mengejar keponakannya yang nakal itu lelah sendiri, kasihan istrinya harus mengejar anak nakal itu, menahan agar ningning duduk diam saja, tidak usah mempedulikan chenle yang sibuk memanggil ningning untuk mengejarnya.

"Tapi lelenya kasihan, pasti lelah berlari terus jaemin" jaemin jengah mendengar kekhawatiran istrinya terhadap si lele itu,

"Tidak kasihan, kau lihat, dia bahkan sudah kembali menceburkan diri kedalam kolam!, anak itu hanya akan membuatmu lelah sayang" jaemin menunjuk pada chenle yang kembali basah akibat lompat kedalam kolam renang bersama pelampungnya.

"Tapi jaemin--" ucapan ningning terhenti saat jaemin justru mengecup bibir itu dengan pelan, jaemin gemas sendiri melihat istrinya.

"Jangan banyak bicara, atau aku akan memakanmu" ningning merengut, kenapa jaemin selalu bisa membuatnya salah tingkah. Meski sudah menikah dua tahun, tapi ningning masih belum terbiasa atas kelakuan aneh suaminya. .

Tak lama jeno datang bersama orang tuanya, taeyong membawa nampan berisi beberapa buah segar seperti semangka dan lainnya juga jus jeruk.

Sedangkan jaehyun sibuk menata daging, mereka mengadakan pesta bbq kecil-kecilan.

"Chenle, naik...nanti masuk angin" jeno yang sedari tadi melihat tingkah anaknya memperingati untuk berhenti, anak itu kalau sudah bertemu air tak akan mau berhenti.

Chenle mengangguk kemudian naik keatas menghampiri ayahnya.

Acara bbq hari ini cukup menyenangkan, mereka membahas segala sesuatu yang dirasa menarik dan juga menyenangkan.

Dring....dring...

Saat mereka sedang sibuk bercerita juga bercanda, telfon jaehyun berbunyi.

Chenle yang sedang memegang ponsel opanya langsung berlari menghampiri jaehyun. "Opa...ada telfon"

 Surrogate Mother // Noren//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang