"A—pa?!"
"Maaf, Win. Ini salahku karena nggak bisa jaga Hugo ..." lirih Johan yang masih diliputi rasa bersalah. Andaikan Johan tidak lalai, mungkin Hugo tidak dibawa oleh sosok perempuan itu.
"Argh! Nggak mungkin!" teriak Windy sambil menjambak rambutnya frustasi.
Windy tidak tahu harus bagaimana. Sosok itu berhasil membawa suaminya ke dunianya. Hidupnya benar-benar hancur. Tidak ada semangat untuk hidup lagi.
Lizzy menjauhkan tangan Windy dari rambutnya agar tidak menyakiti dirinya sendiri. Perempuan berambut blonde itu mengerti dan sedih sama apa yang terjadi kepada Hugo. Lizzy tidak tega.
"Win, kamu harus sabar. Pasti ada cara buat bawa Hugo kembali." Lizzy mengelus rambut panjang belakang milik Windy.
"Ta—pi ba—gaimana caranya?" tanya Windy menatap wajah Lizzy.
"Ritual. Salah satu-satunya cara yaitu ritual," celetuk dokter Alzin yang baru saja datang setelah mendengar teriakan Windy, dan kebetulan beliau habis dari kamar sebelah untuk mengecek kondisi pasiennya.
"Apa maksud Dokter?" tanya Windy masih belum percaya sama perkataan Dokter Alzin, terlihat dari name tag pria itu.
"Jadi, satu-satunya cara untuk membawa Hugo kembali itu, yaitu ritual. Tapi resikonya sangat besar, dan kalau gagal, kita akan terjebak di tempat itu," ujar Sean setelah Alzin memintanya untuk menjawab pertanyaan dari Windy.
"Iya, aku mau, asalkan suamiku bisa kembali. Aku rela ngelakuin apa pun."
"Kamu yakin, Win?" tanya Lizzy agak kurang setuju sama pernyataan Windy. Selain takut Windy tidak bisa keluar dari dunia itu, perempuan itu takut suaminya terluka karena melakukan hal berbahaya ini.
"Ya, aku yakin. Ini demi suamiku sendiri," final Windy mantap.
Johan menarik napasnya. "Oke, Win. Kita akan melakukan ritual ini, dan anggap aja buat tebus kesalahan aku. Maaf, Win."
"Nggak papa. Kamu udah berusaha melindungi suamiku, ini bukan salah kamu."
Sean merapikan rambutnya. "Oke. Enaknya dimulai kapan?"
"Nanti malam. Lebih cepat lebih baik," jawab Windy, membuat semua orang terkejut sama jawaban Windy.
"Tapi kamu, 'kan, baru bangun dari pasca operasi." Lizzy tidak yakin sama jawaban Windy.
Windy menggenggam tangan Lizzy. "Nggak papa. Aku kuat, kok. Jadi, gimana? Nanti malam?" tanyanya kepada semua orang.
"Oke, nanti malam kita melakukan ritual itu," ujar Dokter Alzin.
Aku bakal bawa kamu kembali, Sayang. Batin Windy.
□
Malam harinya, ritual akan dilakukan. Semua persiapan sudah siap. Semua orang juga berada di rumah Windy, termasuk Selena dan Isabella—istri dari Sean dan Alzin.. Ada lilin dan garis berbentuk lingkaran. Mengenai luka di tubuh Johan dan Lizzy sudah diobati oleh Alzin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] 👻 Incident House | wonruto
Korku👻 Setelah menikah, Hugo dan Windy menempati rumah barunya yang agak dekat dengan tempat kerja Hugo. Rumah itu dibeli dengan hasil kerja keras Hugo sebagai produser lagu dan desain grafis di kantor. Windy sendiri memiliki usaha batik milik mendiang...