𝟏𝟑-𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐒𝐄𝐁𝐔𝐀𝐇 𝐊𝐄𝐉𝐀𝐇𝐀𝐓𝐀𝐍

135 19 4
                                    

Apa kabar kalian?
Ayo do'a banyak banyak untuk Cessa:(

Apa kabar kalian?Ayo do'a banyak banyak untuk Cessa:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🐊•••

13-cinta untuk sebuah kejahatan

Jam sudah menunjukan pukul 2 pagi, namun dokter masih belum juga keluar dari ruangan yang Cessa tempati. Leon terduduk lemas didepan pintu IGD menyentuh kepalanya yang sudah pusing akibat banyak sekali mengeluarkan air mata. Tak lupa dengan orang tua Cessa dan orang tua Leon serta teman-temannya yang juga sudah standby tak kalah paniknya dengan Leon.

"Kalian pulang aja, takutnya orang tua kalian nyariin," titah Cika, Ibunya Cessa, memecah keheningan. Semuanya menatap Leon, cowok itu mengangguk memberi isyarat memperbolehkan mereka untuk segera pulang.

"Nanti, kalau ada apa-apa hubungi aku ya, tan," tutur Meysha, dibalas anggukan kecil dari Cika.

Selang beberapa menit dari kepulangan teman-temannya, Dokter pun keluar dengan dua suster di belakangnya. Leon segera menghampiri Dokter itu untuk menanyakan kondisi Cessa.

"Gimana keadaan Cessa, Dok?"

Dokter menghela napas panjang sebelum saat nya menjelaskan. "Pasien mengalami benturan yang cukup keras pada kepalanya dan juga pendarahan yang cukup serius sehingga kondisi pasien saat ini koma."

Leon mengusap kepalanya kasar mendengar penjelasan dari dokter, "koma? Kapan Cessa bangun, Dok?"

"Kalau itu saya belum tau pak, sebaiknya kita doakan saja agar pasien bisa segera melewati masa kritisnya," ujar Dokter itu.

"Saya mau liat anak saya, Dok," kata Cika yang tak berhenti menangis di pelukan Saka.

"Silahkan, Bu," ucap Dokter itu mempersilahkan. "Kalau begitu, saya pamit ke ruangan saya, Pak, Bu," sambung dokter itu tersenyum ramah.

Leon lebih dulu memasuki ruangan yang Cessa tempati, dimana disana terdapat Cessa yang tengah berjuang melawan hidup dan matinya dengan berbagai macam alat medis yang melekat pada tubuhnya.

Leon tak bisa lagi membendung air matanya merutuki dirinya sendiri. "Bodoh! Lo bilang Lo cinta sama gue, Cess. Seharusnya lo bangun, bilang lagi sama gue kalau Lo cinta sama gue, ayo!"

Leon terduduk lemas mencium lengan Cessa berkali-kali. "Asal Lo tau, gue lebih-lebih dan lebih cinta sama Lo," ucap Leon terus berbicara.

Saka menghampiri Leon menepuk bahu cowok itu, "ini sudah jam lima pagi, sebaiknya kamu pulang dan bersiap-siap pergi kesekolah," titah Saka lirih.

MR.LEON REGANTARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang