𝟏𝟔-𝐁𝐔𝐂𝐈𝐍 𝐀𝐊𝐔𝐓

167 15 5
                                    



16-Bucin akut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16-Bucin akut

Leon dan Cessa kini sedang berada di kelas dan fokus mendengarkan dosen yang menjelaskan mata kuliah Pengantar bisnis. Mereka berdua adalah mahasiswa dari fakultas Ekonomi di jurusan Manajemen bisnis. Kalian tau lah, itu adalah pilihan jurusan paling pasaran di setiap kampus. Namun jangan salah, tak gampang orang bisa masuk dengan mudah di jurusan itu.

Saat ini pikiran Cessa campur aduk, pasalnya mahasiswi di kelas tidak ada satupun yang fokus pada dosen di depannya. Ralat, bukan itu poinnya. Tapi Cessa kesal karena semua orang fokus melihat ke arah Leon. Meski Leon tak memperhatikan mereka semua, namun Cessa tetap kesal pada Leon.

Cessa menyenggol lengan Leon hinggacowok itu terlonjak. Karena curiga, Cessa menarik kacamata hitam Leon. Yang benar saja, Cessa kira Leon fokus mendengarkan penjelasan dosen, nyatanya Cowok itu tertidur. Terlihat dari matanya, kini mata Leon merah.

"Lo tidur?" Bisik Cessa tak habis pikir. "Gue kira, Lo fokus," sambungnya terkekeh.

"Aku ngantuk, Cessayang," kata Leon seraya mengerjapkan matanya.

Sumpah, masih sempet-sempetnya Leon membuatnya tersipu, padahal cowok itu baru saja bangun tidur. Ingin rasanya Cessa terbang dari hadapan Leon saat ini juga.

Cessa menoyor bahu Leon berkali-kali sambil tersenyum malu. Namun cowok itu malah menyandarkan kepalanya di bahu Cessa seraya menutup wajahnya dengan buku dan kembali tertidur.

"Cup! Cup!" Ucap Cessa seraya mengelus kepala Leon lembut.

Kelas pun berakhir, namun Leon tak kunjung bangun. Buku yang di wajah Leon pun sudah jatuh ke lantai. Cessa sulit untuk mengambilnya, takut jika Leon akan terbangun.

Cessa meneguk ludahnya kala dirinya melihat semua tatapan mahasiswi tertuju padanya. Apa yang salah dengannya? Apa mereka tidak berniat untuk keluar kelas? Cessa masih mematung melihat mereka semua.

"Cess," panggil Leon, sontak Cessa menoleh.

Cup!

Satu ciuman berhasil mendarat di pipi Cessa. Runtuh sudah pertahanannya. Kini jantung Cessa berdetak begitu cepat, wajahnya merah merona seperti tomat, sedikit demi sedikit senyumannya terlihat.

"Aaaa, Leon!! Sumpah gue lemes nih," ucap Cessa salah tingkah.

"Ayo!" Ajak Leon pada Cessa seraya terkekeh.

"Gendong!" Cessa merengek merentangkan tangannya.

"Yaudah, ayo, naik!" Titah Leon seraya menurunkan punggungnya. Tanpa pikir panjang Cessa menaiki punggung leon sumringah.

MR.LEON REGANTARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang