Pernahkah kalian terlibat dalam kisah cinta yang rumit, seperti menimbulkan rasa cinta pada sahabat sendiri?
Mark Leon Regantara, cowok playboy yang selalu setia pada kacamata hitamnya, namun tak pernah benar-benar setia dalam mencintai seorang wani...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
22-Dibuat salting berkali-kali
Setelah di rundingkan dengan keluarga masing-masing, Leon dan Cessa tetap menikah di waktu yang sudah ditentukan. Hari ini adalah H-2 sebelum pernikahan Leon dan Cessa. Mereka berdua memutuskan untuk mengambil baju yang sudah dipesan beberapa hari yang lalu.
Leon dan Cessa sudah dibolehkan untuk bertemu, karena seberapapun keduanya di jauhkan nyatanya selalu ada ruang untuk keduanya bertemu.
Cessa bersiap memoles wajahnya sebelum ke rumah Leon. Terlihat sangat senang dari raut wajah gadis itu.
"Done!" Cessa memandang dirinya di cermin sebelum saatnya berlari menuju rumah Leon.
"Leon i'm coming!!" Teriak Cessa dari luar.
Saat Cessa masuk, gadis itu melihat Sean yang tengah duduk di kursi ruang tamu di bawah. Ada rasa sedikit tak enak pada cowok itu, tapi memang Cessa harus bersikap tegas padanya, kalau tidak Sean akan menemukan banyak cara untuk mendekati Cessa.
Pandangan Cessa langsung fokus pada Leon yang turun dari tangga bersama Almira. Saat hendak berteriak memanggil nama Leon, ternyata cowok itu tengah menelpon, jadi Cessa mengurungkan niatnya.
"Sayang, maafin aku ya, aku harus ke kantor." Leon terlihat terburu-buru. Ada sedikit rasa kecewa dari wajah Cessa. Namun gadis itu mengangguk mengiyakan ucapan Leon.
"Kalau gitu, kamu ambil baju sama Sean aja, Cess." titah Almira.
Cessa langsung melebarkan matanya menatap Sean yang kelihatannya acuh. Almira belum tau saja kalau Cessa dan Sean kini sedang terlibat perselisihan soal hati.
Leon yang mendengarnya pun langsung menggeleng keras tidak menyetujui Bundanya. "Gak bisa dong, Bund." ucap Leon seraya berbalik arah.
"Tapi Sean mau kan?" tanya Almira pada Sean.
Sean menghela napas kasar seraya berdiri. "Tenang aja, gue gak akan macem-macem sama cewek Lo." Sean menepuk pundak Leon meyakinkan sepupunya itu.
Leon menepis tangan Sean mengabaikan cowok itu. "Bukan itu masalahnya, Bund. Cessa kan calon istri Leon. Biar Leon yang-"
"Udah gih kamu ke kantor! Lagian ini cuma ambil baju. Sean gak akan nekat nikahin Cessa disana." Almira mendorong bahu Leon untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
"Ehh, awas Lo ya, kalau apa-apain calon gue!" gertak Leon menunjuk Sean dari dalam mobil seraya berteriak. Sean hanya menggidikkan bahu nya acuh.
Karena terburu-buru Leon pun segera menyalakan mesin mobilnya dan menancapkan gasnya. Cessa memanyunkan bibirnya begitu Leon pergi dari hadapannya.
"Udah ayo!" ajak Sean pada Cessa.
"Tapi-"
"Udah, pergi sama Sean aja, nanti bajunya dicoba disini," titah Almira.