24-Romantis ala Leon dan Cessa.
Sudah lewat satu bulan sejak pernikahan Leon dan Cessa. Hingga kini kedua pasangan itu selalu menanamkan kisah cinta yang harmonis dalam rumah tangganya. Leon tak pernah sedikitpun menyembunyikan apapun dari Cessa begitupun sebaliknya. Dari hal-hal kecil mereka selalu membicarakannya. Pada intinya apapun hal yang dianggap tidak penting, menjadi hal yang penting ketika sudah menikah. Karena berawal dari hal-hal kecil bisa menimbulkan masalah yang besar jika terus menerus digali.
"Sayang, sibuk gak?" tanya Cessa sedikit mengintip ruang kerja Leon, dimana suaminya itu tengah berkutat didepan laptopnya.
Sebenarnya Cessa sudah tau jika leon saat ini tengah sibuk. Namun sedari tadi Cessa perhatikan, Leon bahkan tak berhenti bekerja. Cessa merasa di abaikan.
Leon melepas kacamatanya seraya tersenyum menatap Cessa yang saat ini memanyunkan bibirnya terlihat kesal.
"Sini, duduk. Mau bicara apa, honey?" Leon menepuk paha nya membiarkan Cessa untuk duduk di pangkuannya. Leon sudah paham betul dengan Cessa, pasti Cessa ingin ada waktu berdua dan ingin Leon mendengarkan pembicaraannya.
Dan benar saja, raut wajah Cessa berubah seketika, dan langsung tersenyum mendapatkan respon baik dari Leon. Dengan gerakan Cepat Cessa langsung masuk dan duduk di pangkuan Leon.
"Ada apa, hm?" tanya Leon lagi.
"Mamah sama Bunda katanya kangen sama gue, boleh ya nginep disini dua hari."
Leon memicingkan matanya penuh selidik. "Mamah sama Bunda yang kangen atau Lo yang kangen mereka?" goda Leon membuat Cessa menampilkan deretan giginya.
Leon sangat tau jika Cessa yang rindu pada Cika dan Almira. Sejak tiga minggu yang lalu keduanya pindah rumah, Cessa selalu mengatakan kalau Bunda dan Mamah akan kesini seminggu sekali karena Bunda dan Mamah kangen pada Cessa. Justru sebaliknya, leon diberitahu oleh Bundanya, bahwa Cessa yang selalu mengundang Bunda dan Mamah agar seminggu sekali bisa mampir ke rumahnya dan juga Leon.
"Oh iya sayang, masa ya Eva beneran pacaran sama Boy," ucap Cessa seraya tertawa.
"Ohh iya?" Leon terlihat terkejut merespon ucapan Cessa. Sebenarnya Leon sudah tau dengan berita itu dari Jaka, namun melihat Cessa yang begitu excited memberitahunya, Leon jadi pura-pura belum tau agar Cessa senang dengan responnya.
"Kamu belum tau aja---"
Saat Cessa ingin mulai berbicara tiba-tiba deringan telpon Leon menghentikannya. Leon memberikan kode pada Cessa untuk mengangkat telponnya terlebih dahulu, dan Cessa pun mengiyakan.
Leon menghela napas kasar menatap Cessa dengan wajah sedih begitu selesai menelpon.
"Kenapa?" tanya Cessa tampak bingung.
Leon meraih kedua lengan Cessa. "Gue ada project di Swiss selama 2 minggu," ucap Leon mulai berbicara.
Cessa menghela napas kasar seakan tau apa yang ada dipikiran leon. "Bagus dong, lo ambil aja project itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.LEON REGANTARA [TERBIT]
RomancePernahkah kalian terlibat dalam kisah cinta yang rumit, seperti menimbulkan rasa cinta pada sahabat sendiri? Mark Leon Regantara, cowok playboy yang selalu setia pada kacamata hitamnya, namun tak pernah benar-benar setia dalam mencintai seorang wani...