𝟏𝟕-𝐌𝐀𝐍𝐉𝐀 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐆𝐀𝐍𝐀𝐒

157 13 2
                                    

•••🐊•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••🐊•••

17-Manja tapi ganas

Cessa menuruni anak tangga rumah Leon. Gadis itu baru saja bangun, namun saat dia bangun Cessa tak melihat ada Leon disampingnya, dan ternyata Leon telah memindahkannya ke kasur cowok itu.

"Loh Cessa kok ada disini?"

Cessa terkejut begitu melihat di meja makan sudah ada Tante Almira, Om Arka dan—bukan Leon, siapa itu? Cowok itu berbadan tegap, bahu yang lebar serta mata yang berwarna biru.

"Cessa semalam lompat dari balkon kesini, nemenin Leon nugas, Bund," jawab Cessa menampilkan deretan giginya sambil sesekali melirik Cowok itu penasaran.

"Yasudah, sini ikut makan." ajak Arka pada Cessa.

"Leon nya kemana Bund?" Tanya Cessa seraya duduk di meja makan.

"Dia ke kantor," jawab Almira seadanya.

Cessa melirik Cowok yang juga menatapnya intens. Cessa menyipitkan matanya, sebelumnya Cessa belum pernah melihat Cowok ini. Tapi kenapa dia terus melihatnya dengan tatapan begitu, batin Cessa.

"Oh iya, kenalin, ini Sean. Ponakan Bunda, dia anaknya Kakak Bunda, dia sekarang satu kampus sama kamu dan Leon," kata Almira memperkenalkan.

"Ini Alessandra, tetangga sekaligus calon menantu Tante," kata Almira menyenggol bahu Cessa.

"Bund, Cessa mau ke rumah dulu, takut mama nyar—"

"Mir, ada Cessa gak?"

Panjang umur, baru saja Cessa hendak pulang takut  jika mamanya mencarinya, ternyata benar mama nya itu telah lebih dulu datang ke rumah Leon.

"Ya ampun Cessa!! Sudah mama duga kamu disini, kebiasaan kamu, lompat dari balkon." Cika geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan anak perempuannya itu.

"Gapapa dong, Cik, namanya juga anak muda," ujar Almira membela Cessa.

"Tuh ma, dengerin Bunda, namanya juga anak muda ya kan Bund?" Cessa bertos ria dengan Almira.

"Eh, Leon, kok pulang ada yang ketinggalan?" Tanya Almira saat mendapati Leon sudah ada dilawang pintu.

Mata Cessa berbinar menatap Leon. "Sayang!!!" Cessa langsung menghambur kepelukan leon seperti koala. Leon yang belum siap dengan serangan tiba-tiba dari Cessa sedikit kewalahan menerima pelukan gadis itu.

"Kangen ya?" Tanya Leon seraya menempelkan hidungnya dengan hidung Cessa.

Keduanya belum sadar bahwa sekarang semua orang yang berada di ruangan itu melongo menatap mereka berdua.

"Cessa, cepet turun! Kamu itu berat," celetuk Cika menepuk pantat Cessa yang masih belum turun dari pangkuan Leon.

"Ah, mama, Cessa mau ikut leon ke kantor," rengek Cessa seraya memanyunkan bibirnya. "Boleh kan, sayang?" Sambungnya menatap Leon.

MR.LEON REGANTARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang