Pernahkah kalian terlibat dalam kisah cinta yang rumit, seperti menimbulkan rasa cinta pada sahabat sendiri?
Mark Leon Regantara, cowok playboy yang selalu setia pada kacamata hitamnya, namun tak pernah benar-benar setia dalam mencintai seorang wani...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20-Cobaan Pra-nikah
"LEON, CESSA!!"
Ternyata teriakan Cika melebihi Almira. Leon sampai pusing begitu terbangun. Cessa pun ikut terbangun dan terkejut karena teriakan mamanya yang dirasa akan memecahkan gendang telinganya.
Leon pun baru sadar kalau ternyata dirinya masih berada dikamar Cessa. Tadinya Leon sudah sangat percaya diri akan bangun lebih awal, nyatanya tetap saja keduluan dan matahari pun sudah mulai naik.
"Kalau Papa tau kalian ketemu, gimana Cessa?!" gerutu Almira greget mencoba mencubit lengan anak gadis nya itu.
"Oh jadi disini? Bunda nyariin kamu kemana-mana," ujar Almira yang baru saja datang.
"Lah, lo lompat kesini dari balkon?" tanya Cika menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah temannya itu. Almira yang ditanya hanya menyengir tak berdosa.
"Leon!!" pekik Almira menjewer telinga Leon.
"Aaa!! Sakit, Bund!!" Leon meringis menyentuh telinganya.
"Ayo pulang!!" ajak Almira seraya menarik telinga Leon. "Cik, kita awasin dulu anak kita jangan sampai ketemu dulu," sambung Almira sekejap menoleh ke arah Cika.
Cessa berlari menarik lengan Leon seakan tak rela jika Leon pergi darinya, namun dengan sigap Cika menarik lengan Cessa lebih kuat.
"Leon!!" teriak Cessa setelah Leon mulai menjauh darinya.
"Ini gak adil, Mah! Kok Mama bisa tega sih sama aku dan leon," ujar Cessa kesal.
"Kok nyalahin Mama, salahin aja Papa kamu!" tutur Cika tak terima.
Cessa mengerucutkan bibirnya, berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat ke kampus.
"Kampus?" batinnya. Mata Cessa berbinar begitu terlintas dipikirannya bahwa dirinya bisa saja ketemu Leon di kampus kan?
Cessa bergegas menyelesaikan mandinya, tak sabar ingin segera pergi ke kampus agar bisa menemui Leon disana.
Tak semudah yang di perkirakan, saat sudah berada di kampus ternyata sulit bagi Cessa dan Leon untuk saling bertemu. Bisa-bisanya anak buah Papanya mengikuti Cessa hingga ke kampus. Bahkan Ayah Leon menyimpan beberapa mata-mata di kampusnya. Sebenarnya apa tujuan mereka memisahkan leon dan Cessa begini?
Dari jauh Leon mengisyaratkan Cessa agar melihat ponselnya. Cessa yang mengertipun langsung membuka ponselnya, ternyata Leon mengirimkan pesan padanya.
Leon🐊 Sabar dulu ya, kita ikuti dulu apa yang orang tua kita mau:)
Cessa memanyunkan bibirnya menanggapi pesan dari Leon. Saat hendak membalas pesannya, Cessa tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan Sean yang menepuk pundaknya dari samping.